Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Sambil Tingkatkan Serangan terhadap Palestina, Netanyahu Bidik Normalisasi Segera dengan Arab Saudi

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah mendorong normalisasi hubungan dengan Arab Saudi, mengklaim langkah seperti itu dapat mengakhiri konflik Palestina-Israel.

Berbicara kepada penyiar Saudi Al Arabiya pada Kamis, Netanyahu mengklaim “inisiatif perdamaian” baru diperlukan untuk mengubah kawasan menjadi lebih baik.

“Saya pikir kita dapat memiliki prakarsa perdamaian baru yang akan membentuk lompatan kuantum untuk pencapaian penyelesaian konflik Arab-Israel dan akhirnya, konflik Palestina-Israel.”

“Dan tentu saja, saya mengacu pada apa yang bisa menjadi perdamaian bersejarah yang benar-benar luar biasa dengan Arab Saudi,” katanya, mengklaim bahwa kesepakatan normalisasi, seperti yang ditandatangani dengan negara-negara Arab lainnya, akan “mengubah wilayah kita dengan cara yang tak terbayangkan”.

Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi yang ditengahi AS dengan Israel dalam sebuah acara di Washington pada September 2020. Sudan dan Maroko mengikuti pada akhir tahun yang sama. Sedangkan warga Palestina mengutuk kesepakatan itu sebagai “tusukan dari belakang” yang berbahaya.

Arab Saudi mengklaim pihaknya hanya akan menormalkan hubungan setelah pembentukan negara Palestina merdeka dalam perbatasan tahun 1967. Namun, kedua rezim telah bersahabat selama bertahun-tahun.

Pada 2020, Netanyahu dilaporkan melakukan kunjungan rahasia ke Riyadh, bertemu dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman.

Pada tahun yang sama kedua belah pihak membuka “ruang udara” mereka untuk penerbangan. Penerbangan Israel pertama ke Ibu Kota Saudi terjadi pada Oktober 2021.

Dorongan untuk normalisasi datang di tengah meningkatnya serangan terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan yang digambarkan oleh PBB sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat.

Dalam serangan dini hari pada Jumat, pasukan Israel menangkap empat warga Palestina di Tepi Barat.

Tiga pemuda ditahan setelah pasukan Israel disertai anjing pelacak masuk ke rumah keluarga mereka di kota Beit Ummar di al-Khalil. Dua bersaudara termasuk di antara para tahanan, lapor Pusat Informasi Palestina.

Sekitar 380 warga Palestina, termasuk 41 anak-anak dan 11 wanita, telah ditangkap oleh pasukan Israel pada November saja.

Sepanjang tahun 2022, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 210 warga Palestina, termasuk lebih dari 50 anak-anak, di Tepi Barat dan al-Quds Timur serta Jalur Gaza yang terkepung.

Menurut PBB, jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh Israel di Tepi Barat tahun ini merupakan yang tertinggi dalam 16 tahun terakhir.

Kelompok hak asasi lokal dan internasional mengutuk penggunaan kekuatan Israel yang berlebihan dan “kebijakan tembak-bunuh” terhadap warga Palestina.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *