Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sanaa: Titik Persamaan Yaman-Rusia adalah ‘Bendung Proyek AS

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, PM Yaman Abdulaziz bin Habtour pada Sabtu kemarin menyatakan, pertemuan dengan pihak Rusia dilandasi kepentingan bersama kedua negara.

Menurut Bin Habtour, hasil lawatan delegasi Yaman ke Rusia sangat penting bagi kedua negara. Dalam wawancara dengan al-Masirah, ia berkata bahwa Yaman dan Rusia memiliki sebuah titik persamaan, yaitu “menghadapi proyek AS”; proyek yang telah merugikan banyak negara di dunia.

Ia menambahkan, Yaman berusaha memiliki para sekutu di dunia berasaskan prinsip keseteraan, kepentingan bersama, dan perlawanan terhadap musuh bersama.

“Kami telah menerima sejumlah pesan dan kontak dari beberapa negara. Undangan dari Moskow menunjukkan perubahan sikapnya,” kata Bin Habtour.

Seraya menegaskan bahwa Sanaa ingin menjadi sahabat dan sekutu China serta Rusia, pejabat Yaman ini mengatakan, ”Sejak hari pertama, kami telah mendeklarasikan penolakan terhadap kebijakan AS. Legalitas palsu yang AS dan Saudi mengklaim tengah membelanya, hanyalah sebuah samaran untuk penjarahan dan pencurian kekayaan sumber alam Yaman serta pemindahannya ke bank-bank Saudi.”

Saudi pada Maret 2015 melancarkan invasi besar-besaran ke Yaman dengan dalih dukungan untuk Pemerintahan Mansour Hadi, Presiden tersingkir Yaman yang kabur ke Riyadh.

Invasi ini tidak menghasilkan apa pun selain kehancuran dan kerusakan bagi rakyat Yaman. Pemerintahan Hadi disebut Saudi sebagai “Pemerintahan sah”, namun Riyadh sendiri telah membubarkannya dan menggantinya dengan sebuah lembaga bernama “Dewan Kepemimpinan”.

Bin Habtour menegaskan bahwa kekuatan militer Yaman adalah garansi perdamaian. Namun ia memperingatkan Koalisi Saudi-UEA bahwa kekuatan ini akan digunakan terhadap negara-negara agresor jika mereka menolak menghentikan agresi dan tidak segera mencabut blokade.

Usai pertemuan dengan Wamenlu Rusia, Mikhail Bogdanov beberapa waktu lalu, Ketua Tim Negosiator Yaman, Muhammad Abdussalam menyatakan telah menyaksikan perubahan nyata dalam sikap Rusia.

“Rusia telah menyadari bahwa Yaman bisa menjadi sebuah pihak berpengaruh dan strategis. Yaman juga menjadi target blokade dan agresi. Sebab itu, kita berhak bekerja sama dengan semua pihak yang dirugikan oleh proyek AS di dunia,” tandas Abdussalam.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *