Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

Secret Service Anggap Serius Ancaman Iran terhadap Trump

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, majalah Newsweek dalam laporannya menulis, 2 tahun setelah teror atas Jenderal Qassem Soleimani, Secret Service masih melacak dan mengawasi ancaman pembalasan dendam atas Donald Trump, yang telah menginstruksikan teror tersebut.

“Secret Service menganggap serius semua ancaman terhadap orang-orang yang dijaganya,” kata Jubir Secret Service, Justine Whelan kepada Newsweek.

Namun sesuai protokol, Whelan tidak membahas rincian proses yang dilakukan bironya untuk menangani ancaman-ancaman potensial. Ia menambahkan, demi menjaga keamanan operasi, Secret Service tidak bicara soal cara penjagaan atau informasi soal perlindungan orang yang bersangkutan.

Meningkatnya ancaman pembalasan Iran pada peringatan tahun ke-2 gugurnya Syahid Soleimani telah menciutkan nyali para pejabat politik dan keamanan AS, termasuk para dalang teror ini.

Beberapa waktu lalu, mantan Menlu AS Mike Pompeo meminta agar Pemerintahan Joe Biden melindungi dirinya. Pompeo, yang merupakan salah satu perencana teror Syahid Soleimani, menjadi gentar menyusul pidato Presiden Iran, Ebrahim Raisi dalam peringatan gugurnya Komandan Pasukan Quds IRGC itu.

”Hajj Qassem Soleimani adalah tamu resmi PM Irak. Kalian telah menodai kehormatan Irak dan meneror sebuah bangsa, bukan hanya satu orang. Apa yang harus dilakukan terhadap kejahatan mengerikan yang sangat berat ditanggung Umat Islam ini? Pembunuh dan penjahat asli Presiden AS saat itu (Trump) harus dihukum dan dieksekusi. Hukum Allah harus diberlakukan atas dirinya,” kata Raisi saat itu, ditujukan kepada AS.

Suksesor Syahid Soleimani, Mayjen Esmail Qaani dalam pidatonya juga mengatakan, ”Di mana pun diperlukan, kita akan mempersiapkan lahan pembalasan terhadap para pelaku dari dalam rumah mereka sendiri dan orang-orang sekitar mereka, tanpa kita harus terlibat langsung.”

“Jika ada orang-orang waras di AS yang memutuskan untuk menindak para pelaku teror terhadap Syahid Soleimani, hal ini lebih ringan bagi AS daripada pembalasan yang akan dilakukan orang-orang Poros Perlawanan,” imbuhnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *