Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sekjen Hizbullah: Pembunuhan Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi Hasil Konspirasi AS-Saudi-Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pemimpin gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa Arab Saudi bekerja sama dengan rezim AS Presiden Donald Trump dan Israel dalam pembunuhan Komandan tertinggi Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani, Wakil Komandan Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU), Abu Mahdi al-Muhandis, beserta rekan-rekan mereka.

Nasrallah membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan televisi al-Mayadeen pada hari Minggu, saat merefleksikan perkembangan regional dan internasional serta masalah domestik Lebanon.

“Tindak kriminal pembunuhan Jenderal Soleimani bukan hanya kejahatan Amerika, tapi saya percaya bahwa Israel dan Arab Saudi juga menjadi penyebab kejahatan ini, bahkan jika peran mereka hanya untuk memprovokasi Washington untuk melakukannya,” kata pemimpin Hizbullah itu.

Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani, dan rekannya di Irak, Wakil Komandan Unit Mobilisasi Populer Abu Mahdi al-Muhandis, dibunuh bersama dengan rekan-rekan mereka dalam serangan teroris drone AS di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari lalu.

Anggota parlemen Irak menyetujui sebuah RUU dua hari kemudian, menuntut penarikan semua pasukan militer asing yang dipimpin oleh Amerika Serikat dari negara itu.

Kedua Komandan tersebut dikagumi oleh negara-negara Muslim karena peran tak tergantikannya dalam membasmi kelompok teroris Takfiri ISIS yang disponsori AS di Kawasan, khususnya di Irak dan Suriah.

Pemimpin Hizbullah mencatat bahwa selain Jenderal Soleimani dan rekan-rekannya, komandan lain dari front perlawanan, termasuk dirinya, berada dalam daftar “sasaran bersama” yang disusun oleh AS, Israel, dan Arab Saudi.

Dia menambahkan bahwa menurut informasi yang diterima dari sumber yang dapat dipercaya, selama kunjungan pertamanya ke Washington, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah mencoba meyakinkan Trump untuk mengizinkan pembunuhan Komandan Hizbullah dan pejabat seniornya melalui operasi Israel.

“Kami memiliki informasi bahwa Arab Saudi telah merencanakan untuk membunuh saya setidaknya sejak perang di Yaman dimulai,” kata pemimpin Hizbullah, menambahkan bahwa AS, pada bagiannya, telah menyetujui rencana Saudi, yang akan dilaksanakan oleh Israel.

Nasrallah mengaku bahwa dirinya selalu menjadi target poros bersama AS, Israel, dan Arab Saudi baik sebelum maupun sesudah pembunuhan Jenderal Soleimani, menambahkan bahwa upaya yang dilakukan dalam hal ini menjadi lebih intens sebelum pemilihan presiden AS baru-baru ini, saat Trump perlu untuk meningkatkan elektabilitasnya menjelang pemilu AS.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *