Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Soal Mandeknya Perundingan Wina, Middle East Eye: Tuntutan-tuntutan Baru AS yang Tidak Jelas, Picu Amarah Delegasi Iran

Soal Mandeknya Perundingan Wina, Middle East Eye: Tuntutan-tuntutan Baru AS yang Tidak Jelas, Picu Amarah Delegasi Iran

POROS PERLAWANAN – Situs berita Middle East Eye dalam laporannya membahas kemandekan yang terjadi dalam perundingan nuklir Iran di Wina.

“Topik penyitaan kapal tanker bukan satu-satunya kendala yang masih tersisa untuk menghidupkan kembali JCPOA”, tulis Middle East Eye, diberitakan Fars.

“AS dalam tanggapan terakhirnya kepada Iran mengajukan tuntutan-tuntutan baru yang tak jelas, sehingga membuat pihak Iran terkejut dan marah”, imbuh Middle East Eye.

“Washington enggan menghapus nama IRGC (Garda Revolusi Islam Iran) dari daftar organisasi teroris asing AS. Topik terkait aspek-aspek militer potensial dalam aktivitas nuklir Iran juga masih belum diselesaikan oleh Teheran dan IAEA.”

Middle East Eye menulis, seorang sumber Iran bicara kepada situs ini soal keberadaan sentrifugal modern di Iran. Sumber itu berkata, ”Menurut saya, bahkan jika Kongres AS secara ajaib menyetujui kesepakatan, jika saja mereka mau, mereka bisa menghapusnya dalam beberapa jam. Oleh sebab itu, di saat AS berniat untuk kembali melanggar kesepakatan, keberadaan sentrifugal modern di Iran bisa menjadi garansi yang lebih kuat dari apa pun yang diajukan AS.”

Pada Jumat kemarin, Staf Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengabarkan adanya kemandekan dalam perundingan “lantaran faktor-faktor luar”. Hal ini diumumkan Borrell setelah ia berbincang via telepon dengan Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian pada Kamis sebelumnya.

“Dikarenakan adanya faktor-faktor luar, perundingan di Wina perlu dihentikan. Teks final sudah siap dan ada di atas meja. Sebagai Koordinator, saya bersama tim saya akan melanjutkan kontak dengan semua anggota JCPOA dan AS untuk mengatasi situasi sekarang dan memfinalisasi kesepakatan”, tulis Borrell dalam tweet-nya.

Jurnalis Fars melaporkan, penghentian perundingan ini dilakukan atas usulan Koordinator perundingan. Setelah penghentian ini, semua pihak berencana melanjutkan proses perundingan. Pembicaraan antarpihak akan diteruskan secara aktif dari Ibu Kota masing-masing negara.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *