Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

‘Suleiman Khater Baru’ Ganggu Tidur Orang-orang Zionis

‘Suleiman Khater Baru’ Ganggu Tidur Orang-orang Zionis

POROS PERLAWANAN – Pada Sabtu lalu, terbetik berita tentang tewasnya 3 serdadu Israel dan terlukanya seorang perwira Zionis di tangan seorang serdadu Mesir. Pihak Mesir dalam statemennya mengumumkan bahwa insiden itu terjadi dalam proses pengejaran para penyelundup obat bius.

Fars melaporkan bahwa meski demikian PM Israel, Benyamin Netanyahu menyebut kejadian itu “membahayakan”. Ia berkata telah mengirim pesan jelas kepada Mesir dan menuntut diadakannya penyelidikan bersama.

Investigasi Rezim Zionis menunjukkan bahwa serdadu Mesir memasuki Tanah Pendudukan melalui sebuah perlintasan khusus sambil membawa sebuah AK-47 lama, pisau, dan sebuah jilid Alquran.

Menurut laporan Kanal 12 Israel dan Yedioth Ahronoth, serdadu itu tidak masuk lewat celah sebuah tembok perbatasan, tapi melalui sebuah perlintasan darurat yang diperuntukkan bagi pasukan Israel.

Laporan ini menyebutkan bahwa serdadu Mesir itu meninggalkan pangkalannya di malam hari dan menempuh jarak 5 km untuk sampai ke perlintasan. Dia membawa senjata AK-47, 6 magasin, pisau, dan Alquran.

Harian al-Quds al-Arabi melaporkan bahwa bersamaan dengan terjadinya peristiwa ini, tagar #JundiMisri (SerdaduMesir) memuncaki daftar tagar di Mesir. Banyak orang Mesir yang mengingatkan kembali aksi-aksi serupa yang dilakukan para serdadu Mesir di masa lalu di perbatasan. Salah satunya adalah aksi Suleiman Khater di tahun 1983 yang membunuh 7 orang Zionis.

Kendati Otoritas Mesir dan Israel tidak mengumumkan nama dan tempat kelahiran serdadu Mesir ini, namun orang-orang Mesir menyebutnya sebagai “pahlawan perlintasan al-Awjah dan Suleiman Khater Baru”. Mereka mencantumkannya dalam daftar orang-orang yang melancarkan aksi serupa dalam menentang Perjanjian Camp David yang diteken Kairo-Tel Aviv 44 tahun silam.

Pada 26 Februari 1980 di desa Aghur al-Kubra di Provinsi al-Qalyubiya, seorang petani bernama Saad Idris Halawa menenteng sebuah senapan otomatis dan memasuki sebuah gedung pemerintahan lokal di desa tersebut. Ia menyandera 2 pegawai dan menuntut agar Dubes Israel diusir dari Mesir. Ia tewas setelah diterjang peluru penembak jitu.

Peristiwa kedua terjadi pada Oktober 1985, ketika seorang serdadu bernama Suleiman Khater di kawasan Ras Burqa di selatan Sinai menewaskan 7 orang Zionis dan melukai beberapa lainnya. Setelah ditangkap, ia dijatuhi hukuman penjara 25 tahun dan kerja berat. Ia lalu dipindahkan ke sebuah penjara di Kairo. Selang 9 hari kemudian, tepatnya pada 7 Januari 1986, dalam sebuah kondisi mencurigakan dia dinyatakan bunuh diri di dalam penjara.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *