Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Tanggapi Blinken, Khatibzadeh: Opsi Usang Ancam Iran Hanya Buahkan Kekalahan Memalukan untuk AS

Tanggapi Blinken, Khatibzadeh: Opsi Usang Ancam Iran Hanya Buahkan Kekalahan Memalukan untuk AS

POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu Iran, Saeed Khatibzadeh melalui cuitannya menegaskan, ”Ancaman atas Iran tidak pernah membuahkan hasil”.

Cuitan ini diunggah Khatibzadeh Selasa malam 2 November, menyusul ucapan Menlu AS Antony Blinken soal adanya opsi-opsi lain untuk menghadapi Iran.

“Berbagai opsi asumtif AS sudah pernah diuji coba sebelum ini di Kawasan. Hasilnya hanya berupa kekalahan dan skandal memalukan bagi AS. Hal ini bisa disaksikan semua orang”, cuit Khatibzadeh, dilansir Fars.

“Sebagai dalang utama kondisi JCPOA saat ini, AS semestinya mengambil pelajaran”, imbuhnya.

Blinken mengatakan sebelum ini, tidak jelas apakah Iran punya niat untuk kembali ke perundingan atau tidak. Jika tidak, ujarnya, AS akan mencari opsi-opsi lain.

Menanggapi statemen Menlu AS, Khatibzadeh berkata, ”Jika saat ini kita melihat JCPOA berada dalam titik ini, semestinya Mr. Blinken jangan lupa. Kita berada dalam kondisi ini karena AS telah melanggar hukum internasional dengan keluar dari JCPOA.”

“Kaitan AS dengan JCPOA seperti kaitan sebuah negara yang secara hukum internasional telah keluar secara ilegal, dari sisi politik mengerahkan semua usaha untuk melenyapkan perjanjian yang didukung Dewan Keamanan PBB. AS juga berupaya menjadikan dolar sebagai senjata untuk melawan perjanjian ini,” tandasnya.

“Jika sistem kebijakan luar negeri AS mengidap ‘alzheimer’ (pikun), mereka mesti diingatkan berkali-kali siapa yang sudah keluar dari kesepakatan. Dengan semua pelanggaran ini, Iran dengan kesabaran strategisnya tetap berkomitmen selama setahun. Juga ada kesepakatan-kesepakatan antara Iran dan Uni Eropa. Namun tiadanya komitmen Uni Eropa di akhir masa setahun telah mendorong Iran, sebagai anggota JCPOA, untuk melakukan langkah-langkah balasan. Langkah-langkah ini pun diambil sesuai pasal-pasal di JCPOA.”

Soal “opsi-opsi lain AS”, Khatibzadeh berkomentar, ”Statemen bahwa ‘semua opsi ada di atas meja’ hanya ulangan belaka, atau dengan kata lain, sudah usang dan tak berarti. AS tahu apa opsi-opsi itu, dan ia telah mengujinya di Afghanistan.”

Khatibzadeh menyarankan, daripada terperangkap dalam narasi dan logika kelompok ekstremis, sebaiknya Blinken menciptakan narasi dan logika baru yang berlandaskan penghormatan terhadap hak bangsa-bangsa, sebab hal semacam ini akan disambut baik oleh masyarakat dunia.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *