Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Yaman

Telegraph: Dipecundangi Yaman, AS Mesti Bersikap Realistis Soal Kekuatannya

Telegraph: Dipecundangi Yaman, AS Mesti Bersikap Realistis Soal Kekuatannya

POROS PERLAWANAN– Harian Telegraph dalam laporannya menyatakan, ketidakmampuan AS membendung operasi Yaman terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah adalah bukti lain gagalnya kebijakan-kebijakan Washington.

Diberitakan al-Alam, harian Inggris ini menilai bahwa AS harus merevisi kekuatan dirinya dan para sekutunya secara lebih realistis.

Menurut Telegraph, para politisi AS, apa pun partai mereka, selalu berkoar bahwa AS “memiliki pengaruh kuat di seluruh dunia.” Mereka beranggapan bahwa jika tidak ada AS, “maka ada yang kurang di dunia ini.” Militer AS adalah penerima anggaran militer terbesar di dunia. Bahkan total anggaran 9 negara setelah AS pun masih lebih sedikit dari anggaran militer Pentagon.

Meski begitu, tandas Telegraph, para politisi AS tidak sadar bahwa kekuatan tidak selalu mendatangkan pengaruh dan kekuasaan tanpa batas. Para arsitek kebijakan luar negeri AS keliru berpikir bahwa AS adalah kekuatan superior yang bisa memaksakan kehendaknya terhadap kawan dan lawan dengan cara apa pun.

Keyakinan Washington ini sudah berkal-kali terbukti sebaliknya sepanjang masa, terutama di Asia Barat. Menurut Telegraph, Ansharullah Yaman menganggap Laut Merah sebagai “lapangan tembak pribadinya” dan sejak November hingga kini, sudah lebih dari 100 kali menyerang kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel.

“AS berusaha bekerja sama dengan Inggris dalam membentuk aliansi maritim, yang tujuannya adalah menghadapi operasi-operasi Yaman. AS-Inggris telah melancarkan serangan-serangan keras ke basis-basis Ansharullah. Meski begitu, Yaman masih melanjutkan operasinya. Serangan rutin mingguan Yaman menunjukkan, kebijakan-kebijakan AS gagal memengaruhi keputusan Ansharullah.”

“AS kerap pongah dengan kekuatannya dan meremehkan kemampuan negara-negara lain dalam menentang kehendaknya. Washington dengan penuh percaya diri berpikir bisa mengatasi segala tantangan di depannya. Namun realita di lapangan jauh lebih kompleks dari itu. Sudah tiba saatnya para petinggi AS menyadari kenyataan ini,” tandas Telegraph.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *