Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Tiga Roket Ditembakkan ke Zona Hijau Baghdad, Dua Terluka

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, setidaknya tiga roket telah ditembakkan ke arah Zona Hijau di Ibu Kota Irak, Baghdad, dengan dua di antaranya mendarat di Kedutaan AS.

Seorang pejabat senior keamanan mengatakan kepada AFP bahwa tiga roket ditembakkan ke arah Zona Hijau, yang menampung gedung-gedung Pemerintah dan misi asing, termasuk Kedutaan AS pada Kamis 13 Januari.

“Dua dari rudal itu jatuh di halaman Kedutaan Amerika dan satu lagi di sekolah terdekat,” kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu, seraya menambahkan bahwa rudal yang jatuh di sekolah menyebabkan seorang wanita dan seorang gadis terluka.

Tidak ada laporan segera tentang korban di Kedutaan AS dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Serangan itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan kepentingan AS di Irak.

Bulan lalu, setidaknya dua roket Katyusha mendarat di Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat.

Pada 8 Juli, setidaknya tiga roket Katyusha mendarat di Zona Hijau, dua hari setelah beberapa pesawat tak berawak menargetkan Kedutaan AS di Baghdad, dengan sistem senjata yang dipasang untuk membentengi fasilitas itu menembakkan setidaknya empat peluru untuk mencoba menjatuhkan pesawat.

Selama beberapa bulan terakhir, konvoi yang membawa peralatan logistik milik militer AS serta kamp militer AS di Irak juga mendapat beberapa serangan.

Serangan demi serangan terjadi ketika sentimen anti-Amerika telah tumbuh di Irak sejak pembunuhan Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Letnan Jenderal Qassem Soleimani, dan rekannya dari Irak Komandan Kedua Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, Abu Mahdi al-Muhandis serta rekan mereka dalam serangan pesawat tak berawak AS yang disahkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.

Dua hari setelah serangan itu, anggota parlemen Irak menyetujui RUU yang mengharuskan Pemerintah untuk mengakhiri kehadiran semua pasukan militer asing yang dipimpin oleh AS di negara itu.

Sejak pembunuhan itu, pasukan Poros Perlawanan Irak telah meningkatkan tekanan kepada militer AS untuk meninggalkan negara mereka, menargetkan pangkalan dan pasukan Amerika pada banyak kesempatan.

Tahun lalu, Baghdad dan Washington mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kehadiran semua pasukan tempur AS di Irak pada akhir tahun.

Militer AS mengumumkan akhir misi tempurnya di Irak pada Desember 2021, tetapi pasukan Poros Perlawanan tetap bertekad untuk mengusir semua pasukan Amerika, termasuk mereka yang tinggal di negara itu dengan dalih melatih pasukan Irak atau memainkan peran penasihat.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *