Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

UEA: Rekonsiliasi Hubungan Iran-Saudi Untungkan Seluruh Kawasan Timur Tengah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengatakan bahwa negaranya menyambut baik kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi untuk memulihkan hubungan diplomatik, menambahkan bahwa kesepakatan itu sangat bermanfaat bagi seluruh kawasan Timur Tengah.

Al Nahyan membuat pernyataan tersebut dalam percakapan telepon dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian Selasa malam, setelah Teheran dan Riyadh memutuskan pada 10 Maret untuk memulihkan hubungan bilateral yang terputus tujuh tahun lalu.

Menlu UEA juga mengungkapkan harapan bahwa hubungan yang berkembang antara Abu Dhabi dan Damaskus akan menghasilkan peningkatan stabilitas dan keamanan regional, dan akan memenuhi kepentingan negara-negara Muslim dengan cara yang memuaskan.

Dia menyampaikan undangan resmi kepada Amir-Abdollahian untuk berkunjung ke UEA.

Menlu Emirat juga menyampaikan ucapan selamat pada kesempatan Nowruz atau Tahun Baru Persia, dan bertepatan dengan bulan puasa Ramadan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa normalisasi hubungan baru-baru ini antara Iran dan Arab Saudi akan semakin memperluas kerja sama dan konvergensi di antara negara-negara Kawasan, menyuarakan kepuasannya dengan berkembangnya hubungan antara Suriah dan UEA.

“Untungnya, hubungan bilateral antara Teheran dan Abu Dhabi sedang berkembang di bidang politik, ekonomi, dan perdagangan, dan pembicaraan konstruktif baru-baru ini antara pejabat keamanan dan ekonomi dari kedua negara akan membuka jalan untuk promosi lebih lanjut,” kata Amir-Abdollahian.

Menlu Iran juga mengumumkan kesiapan Teheran untuk mengadakan pertemuan bersama para pedagang dan pengusaha dari kedua negara.

Kedua diplomat senior itu kemudian bertukar pandangan tentang bidang minat yang sama terkait perkembangan regional dan internasional.

Pada Januari 2016, pengunjuk rasa Iran, yang marah atas eksekusi ulama Syiah terkemuka, Sheikh Nimr Baqir al-Nimr oleh Pemerintah Saudi, menyerbu Kedutaan Riyadh di Teheran. Sejak itu Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

Untuk memulihkan hubungan, kedua belah pihak telah mengadakan lima putaran perundingan di Ibu Kota Irak, Baghdad sejak April 2021.

Menyusul kesepakatan baru-baru ini untuk memulihkan hubungan bilateral, Iran dan Arab Saudi setuju untuk membuka kembali kedutaan dan misi dalam waktu dua bulan dan menerapkan perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani pada April 2001 dan kesepakatan lain yang dicapai pada Mei 1998 untuk meningkatkan ekonomi, komersial, investasi, kerja sama ilmiah, budaya, olahraga, dan kepemudaan.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *