Loading

Ketik untuk mencari

Iran Rusia

Ulyanov Sebut ‘Diplomasi Megafon’ terhadap Iran Tidak Efektif

Ulyanov Sebut ‘Diplomasi Megafon’ terhadap Iran Tidak Efektif

POROS PERLAWANAN – Wakil Tetap Rusia di Organisasi Internasional di Wina, Mikhail Ulyanov mengatakan bahwa “diplomasi megafon” terhadap Iran tidak bakal membuahkan hasil.

Maksud “diplomasi megafon” adalah merilis statemen terbuka terkait isu-isu yang disengketakan, dan mengumbar masalah yang dibicarakan di dunia maya, statemen media, dan pernyataan agar pihak lain terpaksa menerima keputusan yang diinginkan.

“Diplomasi megafon tidak selalu efektif, sebagian besar justru merugikan. Tindakan ini menyebabkan bahaya meningkatnya tensi sehubungan dengan program nuklir Iran. Hal ini menambah keraguan kami soal komitmen para pelaku tindakan ini terhadap tujuan perundingan pemulihan JCPOA,” kata Ulyanov, diberitakan Fars.

Melalui akun Twitter-nya, Ulyanov mencuit bahwa Dewan Gubernur IAEA pada Kamis kemarin kembali mengkaji sebuah topik tentang Iran.

“Kali ini, rapat tentang kesepakatan pengawasan NPT dengan Republik Islam Iran. Tidak akan ada resolusi yang dibuat, hanya sekadar statemen nasional dan kolektif,” cuitnya.

Sebelum ini, Iran dan Rusia merespons pedas statemen yang dirilis tiga negara Eropa (Inggris, Prancis, dan Jerman) terhadap Iran.

“Waktunya benar-benar tidak tepat. (Dirilis) persis di saat penting berlangsungnya dialog Wina dan di ambang rapat Dewan Gubernur IAEA,” cuit Ulyanov.

Trio Eropa pada Sabtu 10 September kembali mengulang klaim-klaim mereka terkait perundingan nuklir dengan Iran.

“Ketika kami sudah kian dekat dengan sebuah kesepakatan, Iran kembali mengajukan isu-isu terpisah yang berhubungan dengan komitmen mengikat di bawah Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) dan kesepakatan pengawasan dengan IAEA,” demikian disebutkan dalam statemen tersebut.

Trio Eropa kembali mengulang upaya melempar bola ke lapangan Iran dan menyatakan, ”Permintaan terbaru Iran menciptakan keraguan serius soal niat dan kesungguhan Iran untuk mencapai hasil memuaskan dalam JCPOA. Sikap Iran berlawanan dengan komitmen mengikat dan melemahkan cakrawala pemulihan JCPOA.”

Menanggapi statemen tersebut, Jubir Kemenlu Iran, Naser Kanani mengatakan, ”Sangat aneh dan disayangkan bahwa di saat interaksi diplomatik dan korespondensi antara pihak-pihak perundingan dan koordinator untuk finalisasi dialog tengah berlangsung, tiga negara Eropa mengambil tindakan menyimpang dan kontraproduktif dengan merilis statemen tak berdasar semacam ini.”

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *