Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Wall Street Journal: Drone-drone Perlawanan Jadi Sumber Petaka Israel

Wall Street Journal: Drone-drone Perlawanan Sumber Petaka Israel

POROS PERLAWANAN– Dikutip ISNA dari Wall Street Journal, sistem pertahanan udara Israel pada Jumat 19 Juli lalu diklaim telah mencegat 65 roket yang ditembakkan Hizbullah. Meski sejumlah rudal mengenai beberapa titik di Tanah Pendudukan, namun bukan itu yang menjadi pukulan telak bagi Israel, melainkan drone Yaman yang menghantam Tel Aviv.

Dengan pendahuluan ini, WSJ melaporkan bahwa drone-drone (Front Perlawanan) telah menjadi petaka bagi Israel, sebab drone-drone ini kecil hingga sulit dilacak. Rute terbang mereka juga tidak bisa diprediksi. Selain itu, berbeda dengan rudal, drone tidak banyak memproduksi hawa panas, sehingga menyulitkan pelacakannya. Drone juga berharga murah dan bisa diproduksi dalam jumlah besar. Sebab itu, banyak drone sederhana atau modern yang digunakan untuk menyerang Israel di Kawasan.

“Hizbullah sedikitnya memiliki 2.500 drone di gudangnya. Hizbullah bisa menambah jumlahnya dengan bantuan para sekutunya di Kawasan. Drone-drone ini bisa memaksa Israel menguras sumber dana dan militernya untuk mencegatnya. Sebagai contoh, sebuah drone Hizbullah hanya berharga 500 Dolar. Namun jet F-16 yang digunakan untuk merontokkannya menghabiskan biaya 45 ribu Dolar tiap jam. Bahkan mencegat drone-drone dengan Iron Dome akan menghabiskan biaya lebih besar daripada menggunakan F-16.”

“Menggunakan jet untuk menembak jatuh drone bukan hanya menguras biaya, tapi juga sangat sulit. Sebab para pilot harus membedakan drone musuh dari drone-dronenya sendiri, pesawat sipil, bahkan burung-burung. Di sisi lain, drone-drone ini tidak banyak mengeluarkan hawa panas. Dengan demikian, rudal-rudal jet tempur Israel yang terbiasa memburu hawa panas dari motor rudal, akan menemui kesulitan untuk merontokkan drone. Sebab itu, para pilot harus menempatkan diri di jarak yang sangat dekat dengan drone supaya rudal-rudal otomatisnya bisa mengidentifikasi panas motor drone dan mengejarnya.”

Menurut WSJ, Israel sudah lama menyadari bahaya drone. Namun belum mengembangkan solusi efektif untuk menghadapinya. Kementerian Perang Israel kini telah menanam investasi dalam hal ini dan bekerja sama dengan sejumlah start up dan korporosi militer demi membuat sebuah pertahanan udara multilapis. Namun hal ini membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *