Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Warga Afghanistan Tak Percaya Pemimpin al-Qaeda Tewas Dibunuh AS di Kabul

Warga Afghanistan Tak Percaya Pemimpin al-Qaeda Tewas Dibunuh AS di Kabul

POROS PERLAWANAN – Banyak warga Afghanistan yang meragukan bahwa Pemimpin al-Qaeda, Ayman al-Dhawahiri tewas di Kabul akibat serangan drone AS. Mereka mengatakan, sulit dipercaya bahwa al-Dhawahiri bersembunyi di antara mereka di Ibu Kota Afghanistan.

Dilansir Fars, Presiden AS Joe Biden pada Selasa dini hari menjelaskan serangan drone pada Minggu lalu di Kabul. Dalam sebuah jumpa pers di Gedung Putih ia mengatakan, ”Kami telah membunuh Pemimpin al-Qaeda, Ayman al-Dhawahiri. Dia telah menyebabkan tewasnya banyak orang AS dalam berbagai serangan.”

Kantor berita AFP dalam laporannya menulis, Biden mengklaim “keadilan telah ditegakkan” dengan tewasnya orang Mesir yang kepalanya bernilai 25 juta dolar tersebut.

Seorang pejabat senior AS mengatakan, orang tua berusia 71 tahun itu tinggal di sebuah rumah bertingkat tiga di komplek mewah Sharpour. Dia dikabarkan tewas oleh serangan 2 rudal Helfire.

Taliban pada awal Selasa mengakui, AS melancarkan serangan pesawat nirawak. Namun Taliban tidak memberikan rincian terkait kerugian serangan itu. Taliban juga tidak menyebut-nyebut nama al-Dhawahiri.

Kemendagri Afghanistan pada Minggu membantah serangan drone. Namun Jubir Taliban, Dzabihullah Mojahed pada Selasa mengatakan, penyelidikan terkait hal ini masih dilakukan.

AFP mewawancarai warga Afghanistan di Kabul dan menanyakan pandangan mereka. Seorang warga Kabul bernama Fahim Shah mengatakan, ”Sejak dahulu hingga sekarang, kami sudah mengalami propaganda semacam ini. Semuanya tidak benar. Pada hakikatnya, saya tidak percaya dia terbunuh di sini.”

Warga Kabul lainnya, Abdulkabir mengaku ia mendengar suara serangan pada Minggu pagi. Dia mendesak AS untuk membuktikan siapa sebenarnya yang terbunuh.

“Mereka hanya tinggal menunjukkan kepada dunia bahwa ‘kami telah menargetkan orang ini dan ini adalah bukti-buktinya. Kami berpikir bahwa mereka membunuh orang lain dan mengumumkan bahwa dia adalah Pemimpin al-Qaeda. Ada banyak tempat yang bisa dijadikannya untuk bersembunyi di Pakistan atau bahkan di Irak,” tandasnya.

Seorang mahasiswa Afghanistan, Muhammad Bilal berkata kepada AFP bahwa ia ragu al-Dhawahiri menetap di Kabul.

“Ini adalah sebuah kelompok teroris. Saya tidak berpikir bahwa mereka mengirim pemimpin mereka ke Afghanistan. Kebanyakan pemimpin kelompok-kelompok teroris, termasuk Taliban ketika bertempur melawan pasukan Afghanistan, hidup di Pakistan atau UEA,” kata Bilal.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *