Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Wasekjen Hizbullah Sebut Iran ‘Ujung Tombak Poros Perlawanan’

Wasekjen Hizbullah Sebut Iran ‘Ujung Tombak Poros Perlawanan’

POROS PERLAWANAN – Dalam peringatan pembantaian Sabra dan Shatila yang terjadi tahun 1982 silam, Wasekjen Hizbullah Syekh Naim Qasim menyatakan bahwa normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis, entah dilakukan pihak Arab atau selainnya, adalah pengkhianatan, karena tindakan ini merupakan dukungan kepada kejahatan Israel.

Dikutip al-Alam dari al-Ahed, Syekh Qasim menegaskan bahwa jalan keluar untuk masalah Palestina adalah perlawanan militer dan nonmiliter.

Ia meminta dari semua pihak Perlawanan di Palestina dan Kawasan untuk saling bekerja sama, sebab cara ini telah membuktikan efektivitas dan hasilnya.

Menurut Syekh Qasim, pembantaian Sabra dan Shatila menunjukkan wajah penjahat pada Rezim Zionis. “Pembebasan dan penjagaan negeri hanya bisa dilakukan dengan senjata. Senjata adalah penangkal tunggal di hadapan Musuh Zionis. Oleh karena itu, kita harus tetap memegang senjata dan meningkatkan kekuatan kita,” tegasnya.

Wasekjen Hizbullah menyebut Republik Islam Iran sebagai ujung tombak Poros Perlawanan. Dia menyatakan bahwa tekad rakyat Palestina untuk berjuang demi kemerdekaan adalah landasan dukungan Iran untuk Palestina. Hanya senjata dan perlawanan yang akan membebaskan tanah Palestina.

Menanggapi keinginan sebagian pihak agar senjata Perlawanan Lebanon dllucuti, ia mengatakan, ”Mereka ingin melenyapkan Perlawanan dan melemahkan Lebanon di hadapan musuh. Semua ini dalam rangka pelayanan kepada Rezim Zionis.”

Dalam sebuah statemen baru-baru ini, Syekh Qasim menegaskan bahwa sebagian pihak di Lebanon mendiskreditkan Hizbullah dan senjatanya, dengan tujuan menutupi kelemahan mereka dalam pemilihan Presiden Lebanon.

Menurutnya, hari ini satu-satunya cara positif untuk memilih presiden adalah dialog.

“Ketahuilah bahwa era intervensi Zionis di kehidupan rakyat Lebanon tanpa ada yang melawan sudah berakhir. Berkat Perlawanan, Lebanon dibebaskan, perbatasan maritim telah ditentukan, dan kita akan mengambil alih sumber migas kita. Berkat Perlawanan, kelompok Takfiri juga telah diusir dan kita telah membuat perimbangan prevensi di hadapan Rezim Zionis,” tandas Syekh Qasim.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *