Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Yaman Kecam Masyarakat Internasional yang Abaikan Proposal Ma’rib Usulan Ansharullah

Yaman Kecam Masyarakat Internasional yang Abaikan Proposal Ma’rib Usulan Ansharullah

POROS PERLAWANAN – Para petinggi dan pembesar suku-suku Yaman menyambut baik inisiatif Pemimpin Revolusi Abdulmalik Houthi terkait Provinsi Ma’rib. Mereka menyatakan, ketidakpedulian masyarakat internasional terhadap proposal ini tanda bahwa mereka tidak menginginkan stabilitas di Yaman.

Dilansir Fars, Jubir Ansharullah Muhammad Abdussalam baru-baru ini mengumumkan bahwa Pemerintah Sanaa telah mengajukan sebuah proposal terkait Ma’rib saat kunjungan delegasi Oman ke Yaman. Proposal yang memprioritaskan isu kemanusiaan di Ma’rib itu diajukan atas permintaan Pemimpin Ansharullah.

Menurut Abdussalam, proposal itu diajukan melalui delegasi Oman untuk diimplementasikan berbarengan dengan isu kemanusiaan. Di tahap awal, proposal itu melindungi kepentingan penduduk Ma’rib.

Abdussalam menyatakan bahwa proposal itu melarang serangan terhadap warga dan mengusulkan pembangunan stasiun gas bagi warga.

“Laba dari kapal-kapal pemuat komoditas minyak di pelabuhan al-Hudaydah harus digunakan untuk membayar gaji para pekerja. Sebuah kantor gabungan dari para penduduk Ma’rib harus dibentuk untuk mengelola provinsi ini. Keamanan dan stabilitas Ma’rib harus dijaga. Anasir teroris ISIS dan al-Qaeda juga mesti diusir dari Ma’rib,” jelas Abdussalam.

Wakil Ketua Parlemen Yaman, Abdussalam Hashul menilai proposal itu adalah sebuah langkah nyata dan praktis untuk mengatasi krisis Yaman serta mewujudkan perdamaian menyeluruh di negaranya.

“Proposal ini secara logis dan fair menunjukkan arah-arah keliru AS dan Saudi soal perdamaian di Yaman,” kata Hashul.

“Proposal ini melindungi hak dan martabat semua pihak, juga meyakinkan semua penduduk Yaman, terutama warga Ma’rib, bahwa mereka bisa menggunakan kekayaan alam provinsi tersebut.”

“Kami meminta dari pihak lawan untuk menerima proposal ini dan memerhatikan keamanan serta kepentingan semua rakyat Yaman,” tandasnya.

Wakil Ketua Tim Negosiator Yaman, Jalal al-Ruwaishan pun menilai bahwa proposal Pemimpin Ansharullah sebagai kunci untuk mengatasi krisis Yaman.

“Proposal ini menempatkan masyarakat internasional dalam sebuah ujian nyata, yang bisa membuktikan bahwa mereka tak berniat serius untuk mewujudkan perdamaian di Yaman,” papar al-Ruwaishan.

“Pendukung agresi ke Yaman, baik AS maupun pihak internasional, sama sekali tidak menghendaki solusi. Sebab itu, kami merasa bahwa proposal ini akan tetap diabaikan,” lanjutnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *