Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Yedioth Ahronoth: Kecemasan akan Masa Depan Israel Picu Perselisihan Biden-Netanyahu

Yedioth Ahronoth: Kecemasan akan Masa Depan Israel Picu Perselisihan Biden-Netanyahu

POROS PERLAWANAN – Forum-forum diplomatik Rezim Zionis dan media-media Ibrani mengungkap penyebab kemarahan Presiden AS, Joe Biden kepada PM Israel, Benyamin Netanyahu.

Dilansir Fars, menurut kutipan Arabi21 dari Yedioth Ahronoth, sumber-sumber diplomatik Zionis meyakini bahwa “bocornya informasi” dari orang-orang dekat Biden dan deskripsi mereka tentang situasi terkini Israel sebagai “hari-hari badai” telah memicu kekhawatiran Gedung Putih.

Sumber-sumber Yedioth Ahronoth menyatakan bahwa Biden dan orang-orang dekatnya sangat mencemaskan peristiwa-peristiwa yang tengah berlangsung di Tanah Pendudukan.

“Mereka (AS) tahu bahwa kita tidak bisa bergerak maju seperti ini. Bahkan Biden tidak berniat mengundang Netanyahu ke Gedung Putih dalam waktu dekat,” kata sumber-sumber Zionis tersebut.

Ketegangan antara Washington dan Tel Aviv meningkat dalam beberapa hari terakhir, menyusul dipecatnya Menteri Perang Israel, Yoav Gallant oleh Netanyahu.

Situs Walla mengabarkan bahwa semakin banyak reaksi dari Kabinet Israel terhadap peringatan AS kepada Netanyahu dan orang-orangnya agar jangan memprovokasi Biden.

Menurut Walla, Otoritas AS berkata bahwa peringatan mereka kepada Netanyahu didasari fakta bahwa Biden “menyebut dirinya Zionis dan dalam hal ini memiliki garis-garis merah”. Biden disebut tidak bisa menahan fanatismenya terhadap apa yang disebutnya sebagai “demokrasi Israel”.

Pada Selasa malam lalu, Presiden AS di hadapan para wartawan mengungkap kekhawatirannya akan kondisi di Tanah Pendudukan. Ia berkata, ”Kita berharap Netanyahu mundur dari rencana reformasi sistem peradilan Israel.”

“Tidak akan ada undangan bagi Netanyahu untuk mengunjungi Gedung Putih dalam waktu dekat,” imbuh Biden.

Ucapan Biden memicu reaksi Netanyahu. Melalui akun Twitter-nya, ia menjawab, ”Saya mengenal Biden lebih dari 40 tahun. Saya menghargai komitmen lamanya terhadap Israel. Persatuan Israel dan AS tidak akan tergoyahkan dan selalu mengalahkan perselisihan yang kadang terjadi antara kami.”

Netanyahu kembali membela proyek Kabinetnya untuk mereformasi sistem peradilan Israel dan menambahkan: ”Israel adalah negara independen yang mengambil keputusannya berdasarkan kehendak rakyatnya, bukan karena tekanan dari luar negeri, termasuk sahabat paling dekat.”

Menteri Keamanan Domestik Israel, Itamar Ben-Gvir turut mengecam Biden. Ia mengatakan, ”Pemerintahan Biden harus tahu bahwa Israel sebuah negara independen, bukan sebuah bintang lain di bendera AS.”

Setelah Netanyahu mendapat peringatan soal dampak ketegangan antara Gedung Putih dan Kabinetnya, akhirnya ia menginstruksikan para menterinya agar jangan mengomentari sikap Presiden AS.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *