Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

100 Warga Palestina Gugur Akibat Operasi Militer Israel di Tepi Barat Tahun Ini

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan bahwa setidaknya 100 warga Palestina telah gugur di Tepi Barat dan Timur al-Quds tahun ini, saat ketegangan meningkat di seluruh wilayah pendudukan setelah operasi militer Israel yang hampir setiap hari dilaksanakan.

Jumlah yang dilaporkan oleh BBC, mencapai 100 setelah tentara Israel membunuh bocah lelaki Palestina berusia 17 tahun, Odai Trad Salah dalam serangan di dekat kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa dia ditembak di kepala pada Kamis pagi di desa Kufr Dan di pinggiran barat Jenin.

Setidaknya tiga warga Palestina lainnya terluka, termasuk satu dalam kondisi kritis.

Jumlah korban tewas tahun ini menjadi yang paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak 2015.

Sebagian besar ditembak mati oleh pasukan Israel dan beberapa oleh pemukim Yahudi ekstremis bersenjata.

Daftar korban tewas termasuk pejuang dari Kelompok Perlawanan, remaja dan pemuda yang ditembak setelah dilaporkan melemparkan batu, warga sipil dan pengamat yang tidak bersenjata, pengunjuk rasa dan aktivis anti-permukiman, dan individu yang melakukan operasi pembalasan.

Korban tertua adalah dua pria berusia 80 tahun. Salah satu dari mereka, yang diidentifikasi sebagai Omar Assad, meninggal karena serangan jantung setelah diikat dan disumpal mulutnya oleh pasukan selama serangan desa pada Januari.

Lebih dari setengah dari 100 kematian tercatat di Jenin dan Nablus atau desa-desa sekitarnya di sisi utara Tepi Barat.

Selain itu, setidaknya seperempat dari total kematian di Tepi Barat terjadi ketika tentara Israel menggunakan peluru tajam untuk menembaki pemuda atau remaja yang konon telah melemparkan batu, bom bensin, atau bahan peledak rakitan.

Menurut angka tersebut, 19 anak Palestina telah tewas di Tepi Barat sejak awal tahun.

Sebagian besar anak di bawah umur ditembak mati oleh tentara Israel selama serangan pencarian dan penangkapan militer atau protes anti-pendudukan.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa mereka akan berusaha untuk menambahkan banyak kasus tahun ini ke penyelidikan saat ini oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) ke dalam kemungkinan kejahatan perang oleh Israel.

Defense for Children International (DCI) Palestina telah menyatakan bahwa jumlah korban tewas menunjukkan “pengabaian sepenuhnya terhadap norma-norma internasional” oleh militer Israel.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *