Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Perundingan Kairo Mandek, Pejuang Palestina Cermati Segala Kemungkinan Manuver Israel

Perundingan Kairo Mandek, Pejuang Palestina Cermati Segala Kemungkinan Manuver Israel

POROS PERLAWANAN – Faksi-faksi Poros Perlawanan di Gaza tengah mengkaji sejumlah opsi baru di perbatasan dengan Tanah Pendudukan, menyusul berhentinya perundingan tidak langsung Hamas dengan Rezim Zionis di Kairo.

Dilansir Fars, Hamas juga telah memperingatkan Israel agar tidak meningkatkan level blokade Gaza dan menghalangi rekonstruksi kawasan itu serta mencegah masuknya bantuan finansial Qatar.

Situs Arab48 memberitakan, para pejuang Palestina sedang membahas opsi peningkatan tensi di perbatasan. Mereka juga telah bersiap siaga. Para pejuang Palestina disebut tidak akan cukup mengirim balon berapi ke arah Israel.

Ada kemungkinan bahwa sejumlah insiden yang terjadi baru-baru ini di perbatasan Lebanon dengan Israel juga akan muncul di perbatasan Gaza.

Sementara itu, seorang pengacara Palestina, Ziyad Qaawar mengumumkan, Pengadilan Israel menunda penghancuran 59 rumah di Hayy al-Bustan di Salwan, selatan Masjid Aqsa, hingga 6 bulan ke depan. Rencananya, proyek penghancuran rumah-rumah itu akan dilaksanakan pada 10 Februari 2022.

“Pengaturan keamanan Rezim Zionis untuk menghancurkan rumah-rumah di kampung tersebut masih terus berlanjut. Belum ada keputusan terkait masalah ini,” kata Qaawar, seperti diberitakan al-Ghad.

Di pihak lain, anggota Komite Pembela Tanah Salwan, Fakhri Abu Diyab mengatakan, sebelumnya warga di kawasan tersebut telah mengajukan proposal alternatif untuk mencegah rumah-rumah mereka dihancurkan. Namun Wali Kota Quds menolak proposal tersebut.

“Namun berkat tekanan internasional dan protes publik, para pengacara berhasil mendapatkan vonis penundaan penghancuran rumah hingga 6 bulan ke depan. Sebelum ini, rumah-rumah tersebut akan dihancurkan pada 15 Agustus mendatang,” imbuh Abu Diyab.

Abu Diyab mengatakan, rumah-rumah di kampung itu berjumlah 100 unit. Jika rumah-rumah ini dihancurkan, bencana kemanusiaan akan muncul. Para penduduk yang sudah menempati kawasan itu sejak lama akan telantar.

Seperti biasa, Israel berdalih bahwa rumah-rumah itu harus dirobohkan karena tidak memiliki IMB.

Sejak beberapa tahun terakhir, Wali Kota Quds berusaha menghancurkan rumah-rumah di kampung Hayy al-Bustan dan mengubahnya menjadi Taman Taurat. Namun hingga kini proyek itu terus tertunda akibat penentangan publik.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *