Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Aksi Helikopter AS Evakuasi Teroris ISIS di Salahudin Irak Terekam Kamera

Aksi Helikopter AS Evakuasi Teroris ISIS di Salahudin Irak Terekam Kamera

POROS PERLAWANAN – Seorang petinggi al-Hashd al-Shaabi, Qasim al-Kurayti menegaskan bahwa AS tidak serius untuk angkat kaki dari Irak.

Dilansir Fars, al-Kurayti mengatakan kepada stasiun televisi al-Ahd bahwa “keberadaan pasukan militer AS menunjukkan kebohongan pernyataan Pemerintah Irak dan pihak AS”.

Ia mengatakan, kamera-kamera pendeteksi panas di Provinsi Salahudin telah merekam evakuasi anasir ISIS di dalam Irak oleh helikopter-helikopter AS.

Petinggi al-Hashd al-Shaabi ini menegaskan, mempertahankan atau mengusir Tentara AS adalah masalah yang hanya berkaitan dengan rakyat Irak.

Di saat yang sama, al-Kurayti menyatakan bahwa Irak tidak membutuhkan keberadaan pasukan asing di wilayahnya. Ia menyebut Pasukan Keamanan dan al-Hashd al-Shaabi sanggup melindungi Irak.

Sekjen Kataib Sayyid al-Syuhada, Abu Alaa al-Walai pada Sabtu kemarin juga menegaskan, ”Janji apa pun yang diberikan Komite Perunding Irak untuk mewakili Umat Islam tidak penting bagi kami, selama janji itu tidak dalam rangka mengusir para penjajah.”

“Semua orang yang mempropagandakan agar AS bertahan di Irak, harus menerima konsekuensi dari hal itu, seperti tertumpahnya darah (rakyat Irak) dan terinjak-injaknya martabat mereka,” imbuh Abu Alaa.

Terkait masalah ini, sebuah sumber di Delegasi Irak di Washington mengatakan, perundingan soal keluarnya Tentara AS dari Irak masih terus berjalan.

Tanpa menyebutkan namanya, sumber itu berkata bahwa Pemerintah Irak menginginkan pasukan militer hengkang, namun ingin mempertahankan para konsultan dan pelatih militer. Di lain pihak, Washington menghendaki agar sebagian pasukan militernya tetap berada di Irak.

Ia mengatakan, belum ada kesepakatan awal terkait cara keluarnya Tentara AS dari Irak.

Periode ke-4 perundingan antara Baghdad dan Washington telah dimulai pada Jumat 23 Juli lalu. Perundingan ini dipimpin oleh Menlu kedua negara.

Faksi-faksi Poros Perlawanan Irak menegaskan, Pemerintah Baghdad harus melaksanakan keputusan Parlemen untuk mengusir pasukan asing dari negara mereka.

Otoritas AS dan Irak berdalih bahwa misi pasukan asing di negara itu hanya untuk melatih dan memberi konsultasi kepada Pasukan Irak. Namun faksi-faksi Perlawanan Irak menepis dalih tersebut, dengan bukti masuknya konvoi-konvoi logistik AS ke Irak dan partisipasi Tentara AS dalam sejumlah operasi militer Irak.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *