Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Aksi Veto ‘Pamer Robek Kertas’ Keputusan Kongres Hanya untuk Pencitraan, Berikut Lima Alasan Kuat Trump Tak Bakal Serang Iran

Aksi Veto 'Pamer Robek Kertas' Keputusan Kongres Hanya untuk Pencitraan, Berikut Lima Alasan Kuat Trump Tak Bakal Serang Iran

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Donald Trump pada hari Rabu 6 Mei memveto keputusan Kongres AS yang membatasi wewenangnya untuk melancarkan serangan terhadap Iran.

Berbarengan dengan veto tersebut, Presiden AS juga memulai sebuah rencana untuk memberlakukan tekanan maksimum atas Teheran.

Setelah pamer “kekuatan” dalam menggagalkan keputusan Kongres itu, Trump dalam statemennya menyatakan, ”Keputusan (Kongres) ini sangat buruk. Orang-orang Demokrat menyusun proposal ini sebagai strategi untuk meraih kemenangan dalam pemilu 3 November. Mereka ingin memecah belah Partai Republik.”

Pertanyaannya adalah: apakah Trump akan menyerang Iran usai memveto keputusan Kongres AS?

Jawabannya negatif, dengan lima alasan berikut:

Pertama, sejak memasuki Gedung Putih pada 2017 lalu hingga sekarang, Trump memerintah AS  dengan “pemikiran seorang pebisnis.” Dengan pola pikir semacam ini, sulit jika Trump ingin mengobarkan perang.

Jika Trump ingin mengevaluasi dampak dan konsekuensi perang dengan pola pikir pebisnisnya, ia akan menyadari bahwa kerugian dan risiko yang diakibatkan perang akan jauh lebih besar dari keuntungannya.

Kedua, Trump sudah cukup “berpengalaman” dengan Iran. Dia tahu benar bahwa negara ini bukan target empuk. Sepanjang masa pemerintahannya, Trump telah mencicipi berbagai pengalaman pahit dengan Iran yang bisa menjadi bukti atas klaim ini.

Sebagai contoh, pesawat nirawak Global Hawk pernah dirontokkan oleh IRGC, menyusul infiltrasi nirawak modern tersebut ke zona udara Iran tanpa mengindahkan peringatan dari IRGC.

Ketiga, Trump sadar bahwa keputusan Iran untuk membalas setiap kebodohan AS di Kawasan diambil di level tertinggi. Dengan demikian, balasannya pun juga akan diberikan secara maksimal dan dalam level tertinggi.

Kemungkinan Trump masih bisa mendengar suara rudal-rudal Iran yang meluluh lantakkan pangkalan Ayn al-Asad, yang merupakan balasan Iran atas gugurnya Jenderal Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis.

Keempat, Trump berusaha meraih kemenangan dalam Pilpres mendatang dan mempertahankan posisinya. Sebab itu, kecil kemungkinan ia akan mencari-cari petualangan yang akan menelan banyak nyawa serdadu AS di Kawasan.

Kelima, kondisi ekonomi AS dan para sekutunya di Kawasan, yang mungkin saja mau membiayai serangan ke Iran, tidak memungkinkan untuk memulai petualangan di Kawasan saat ini.

Dengan demikian, veto Trump atas keputusan Kongres AS tak lebih dari “pamer robek kertas” dan hanya untuk konsumsi media belaka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *