Loading

Ketik untuk mencari

Palestina Yaman

Al-Houthi: AS Akui Belum Pernah Direndahkan Semacam Ini Sejak Abad 19

Al-Houthi: AS Akui Belum Pernah Direndahkan Semacam Ini Sejak Abad 19

POROS PERLAWANAN– Pemimpin Ansharullah Sayyid Abdulmalik Badrudin al-Houthi menyatakan, era penjajahan dan perbudakan melalui genosida sudah berakhir. Ia menegaskan, AS dalam perang ini akan menelan kerugian besar. Jika melampaui batas, konsekuensinya pun akan lebih besar dan berbahaya.

“Kekalahan AS dan Inggris yang kalian lihat ini adalah akibat konfrontasi dengan sebagian dari Angkatan Bersenjata kita. Mereka harus membayangkan bagaimana nasib mereka jika berhadapan dengan ratusan ribu pahlawan kita di muka Bumi,” kata al-Houthi pada Kamis malam 28 Maret, dilansir al-Alam.

“Hingga kini Yaman telah menargetkan 86 kapal, yang merupakan angka penting, besar, dan berpengaruh. Umm al-Rashrash (Eilat) berkali-kali menjadi sasaran rudal cruise.”

“Dampak serangan Yaman di laut, juga ke basis-basis Rezim Zionis di Tanah Pendudukan, sangat jelas. Musuh Zionis pun mengakuinya.”

“Berdasarkan pengakuan salah seorang perwira AS, Angkatan Laut negara ini sejak abad 19 belum pernah direndahkan semacam ini. Situasi buruk yang dialami Angkatan Laut AS disebabkan keengganan mereka untuk menerima realita dan solusi yang benar.”

“AS melanjutkan agresinya ke negara kita. Dalam pekan ini, serangan mereka mencapai 13 serangan.”

Pemimpin Ansharullah menyatakan, AS-Israel berkoordinasi dalam menargetkan warga yang berkumpul untuk mendapatkan makanan.

“Mulanya Israel mengumumkan kawasan yang aman untuk mendapatkan bantuan. Setelah itu, mereka membombardir orang-orang yang datang ke sana untuk menerima makanan. Peristiwa ini terjadi pekan ini di kamp pengungsi al-Muwashi,” kata al-Houthi.

Ia menegaskan, Israel masih berada di jalur kekalahan di Gaza. Kekalahan ini juga bisa disematkan kepada AS, yang merupakan sekutu Israel dalam genosida ini.

Al-Houthi menyinggung upaya Tel Aviv memanfaatkan suku-suku Arab untuk menghadapi Hamas dan mengatakan,”Lantaran sikap teguh suku-suku untuk melawan, Israel gagal mengadu domba mereka dengan para pejuang.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *