Loading

Ketik untuk mencari

Palestina Yaman

Al-Houthi: Kami Punya Senjata-senjata yang Mampu Sasar Tanah Pendudukan

Al-Houthi: Kami Punya Senjata-senjata yang Mampu Sasar Tanah Pendudukan

POROS PERLAWANAN-Dikutip Mehr dari al-Mayadeen, anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, Muhammad Ali al-Houthi menegaskan,”Senjata-senjata yang kami miliki dan gunakan mampu menargetkan Tanah Pendudukan.”

“Angkatan Bersenjata Yaman siap sepenuhnya (untuk bertempur), terutama berkaitan dengan masalah Palestina”, imbuhnya.

Menteri Informasi Yaman, Dhaifullah al-Shami menyinggung adanya kerja sama antara faksi-faksi Perlawanan. Ia menyatakan,”Ada koordinasi di level Poros Perlawanan. Poros ini melanjutkan prosesnya dengan koordinasi ini.”

Al-Shami menyebut AS dan Israel takut kepada operasi Hizbullah di selatan Lebanon. Mereka khawatir konflik akan meluas.

Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree mengumumkan, Sanaa telah melancarkan serangan rudal dan drone besar-besaran dalam rangka membantu bangsa Palestina.

Media-media Zionis mengabarkan terdengarnya suara keras sejumlah ledakan di pelabuhan Eilat (selatan Tanah Pendudukan). Meski demikian, Otoritas Israel hanya bungkam seribu bahasa dan tidak menanggapi satu pun ledakan-ledakan tersebut.

Menyusul terjunnya Angkatan Bersenjata Yaman dalam medan perang melawan Israel, sumber-sumber berita mengabarkan dimulainya pembicaraan intensif Otoritas Gedung Putih dengan pimpinan Tel Aviv untuk menghentikan perang Gaza.

Menurut Pusat Informasi Palestina, tekad Sanaa untuk mendukung Perlawanan Palestina di Gaza dalam memerangi Rezim Zionis telah memicu kekhawatiran AS terhadap tindakan-tindakan mengejutkan Ansharullah. Kanal 12 Israel membocorkan bahwa “tekanan-tekanan AS terus meningkat. Hitung mundur untuk perang Gaza telah dimulai. Sangat sulit bagi Tel Aviv untuk menghadapi tekanan AS dalam situasi sekarang”.

Sehubungan dengan ini, kantor berita Politico melaporkan bahwa Presiden AS, Joe Biden dan para penasihatnya mengkaji wacana bahwa Netanyahu sedang “melewati hari-hari terakhirnya di dunia politik”.

“Pemerintah AS meyakini bahwa hanya ada sedikit waktu tersisa untuk jabatan Netanyahu. Pada akhirnya, dia akan bertahan di posisinya hanya beberapa bulan atau hingga berakhirnya perang”, kutip Politico dari seorang pejabat AS.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *