Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Economist Beberkan Perselisihan Internal di Kabinet Netanyahu, Pimpinan Militer Lebih Disukai daripada Netanyahu

Economist Beberkan Perselisihan Internal di Kabinet Netanyahu, Pimpinan Militer Lebih Disukai daripada Netanyahu

POROS PERLAWANAN-Sebuah media AS mengutip dari sumber-sumber tepercaya terkait perselisihan dan ketidakefektifan di dalam Kabinet Benyamin Netanyahu.

Dilansir Fars, majalah Economist melaporkan bahwa dengan meluasnya perang di Gaza, ketidakefektifan Pemerintahan Netanyahu terus bertambah.

Menurut laporan Economist, banyak orang Israel yang menganggap Netanyahu sebagai pihak yang bersalah dalam Operasi Badai al-Aqsa Hamas. Kendati para pimpinan Militer dan instansi intelijen juga bersalah, namun mereka lebih disukai daripada Netanyahu.

Majalah AS ini menulis, hal inilah yang membuat marah Netanyahu sehingga membuat perselisihan dalam Kabinet Perang Israel kian pelik.

Para pejabat Israel yang menghadiri rapat-rapat Kabinet Perang ini menyatakan, rapat-rapat tersebut diselubungi “atmosfer traumatis.”

Economist melaporkan, perselisihan ini memengaruhi proses pengambilan keputusan militer Israel. Pada hakikatnya, ketidakpastian Militer Israel selama menunggu hingga 2 pekan di dekat Gaza untuk serangan darat disebabkan oleh perselisihan ini.

“Militer menerima pukulan telak, tapi sekarang masih berdiri di atas dua kaki. Tentu hal ini tidak bisa dikatakan sekaitan dengan sektor-sektor Pemerintahan lainnya”, kata seorang pejabat senior Israel.

Majalah Politico pada Kamis kemarin melaporkan, Presiden Joe Biden dan para staf seniornya membahas kemungkinan bahwa Netanyahu sedang menjalani hari-hari terakhirnya sebagai PM Israel.

Para pejabat terdahulu dan sekarang memberi tahu Politico bahwa Biden sendiri telah menyampaikan hal ini kepada Netanyahu.

Mengutip dari dua pejabat senior AS, Politico menulis,”Bahkan Biden sampai menyarankan Netanyahu untuk memikirkan pelajaran-pelajaran yang bisa ia diskusikan dengan suksesornya.”

Berdasarkan laporan Politico, Pemerintahan Biden meyakini bahwa Netanyahu tidak memiliki kesempatan banyak untuk bertahan di kursinya. Gedung Putih memperkirakan bahwa Netanyahu hanya bisa bertahan selama beberapa bulan atau setidaknya hingga perang Gaza berakhir.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *