Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Al-Mayadeen: Kasus Berat Jerat Netanyahu Bahayakan Keamanan Israel

Al-Mayadeen: Kasus Berat Jerat Netanyahu Bahayakan Keamanan Israel

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Mehr, stasiun televisi al-Mayadeen melaporkan bahwa PM Israel, Benyamin Netanyahu terjerat sebuah kasus hukum berbahaya. Stasiun televisi Lebanon ini menyatakan bahwa pihaknya di masa mendatang akan mengungkap bagaimana informasi ini diperoleh.

“Sistem yudisial Rezim Zionis hingga kini belum memublikasikan berita soal kasus ini, sebab kasus ini dinilai sebagai ancaman bagi keamanan Israel”, lapor al-Mayadeen.

Berdasarkan laporan ini, sistem yudisial Israel menyimpan rapat-rapat informasi rahasia ini dari publik di Tanah Pendudukan. Hal ini dilakukan karena ada kekhawatiran bahwa pengungkapan kasus ini akan memicu kericuhan politik-keamanan di Tanah Pendudukan.

Al-Mayadeen masih belum memberikan penjelasan soal detail dari kasus yang menjerat Netanyahu ini.

Sebelum ini, Netanyahu sendiri sudah menjadi tersangka dalam sejumlah kasus korupsi dan suap di pengadilan-pengadilan Rezim Zionis.

Pada 2020 silam, Menteri Perang Israel saat itu, Benny Gantz membentuk komite investigasi di Kementerian Perang, dengan tujuan menyelidiki kasus penggelapan dana yang disebut “Skandal Kapal Selam” dan berhubungan dengan Netanyahu.

Kasus ini, yang juga dikenal dengan “File 3000”, berkaitan dengan uang suap senilai jutaan Dolar oleh sejumlah staf dekat Netanyahu dan pejabat tinggi Israel untuk membeli kapal-kapal selam bertenaga nuklir dari Jerman.

Meski Netanyahu bukan tersangka utama dalam kasus ini, namun mantan Menteri Perang Israel, Moshe Yaalon membeberkan bahwa Netanyahu memegang kendali atas tindakan ilegal ini.

Beberapa bulan lalu, pemimpin oposisi di Parlemen Israel, Yair Lapid hadir di Kejaksaan Yerusalem (Quds) sebagai saksi dalam kasus korupsi dan pengkhianatan kepercayaan yang melibatkan Netanyahu.

Selain itu, istri Netanyahu, Sara, juga menjadi pusat perhatian selama beberapa tahun terakhir, karena dianggap menyalahgunakan anggaran publik, melakukan pemborosan biaya hidup, menyimpan hadiah-hadiah dari para pemimpin dunia untuk diri sendiri, dan beberapa kasus lain.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *