Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Al-Nakhalah Tegaskan Teror Tidak Akan Patahkan Semangat Perlawanan

Al-Nakhalah Tegaskan Teror Tidak Akan Patahkan Semangat Perlawanan

POROS PERLAWANAN – Sekjen Jihad Islam, Ziyad al-Nakhalah menyatakan bahwa lawatannya ke Iran kali ini dilakukan dalam sebuah fase penting, yaitu usai “Operasi Pembalasan Orang-orang Merdeka” dalam Perang 5 Hari.

“Kami melakukan pertemuan penting dengan Hamas, yang juga dihadiri Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Diprediksi bahwa dalam waktu dekat, pertemuan gabungan dengan faksi-faksi Perlawanan lain akan diadakan dan dihadiri Otoritas Iran,” kata al-Nakhalah dalam wawancara dengan al-Alam.

“Melalui pertemuan-pertemuan ini, Iran ingin menyampaikan pesan bahwa Teheran tidak akan pernah meninggalkan bangsa Palestina di hadapan Musuh Zionis. Israel secara terang-terangan mengumumkan niatnya untuk menargetkan Jihad Islam. Oleh karena itu, mereka meneror tiga Komandan kami.”

Ia menegaskan bahwa teror terhadap para Komandan tidak akan mematahkan semangat Perlawanan. “Teror-teror yang dilakukan terhadap Perlawanan hanya akan membuatnya semakin tangguh. Rezim Zionis berusaha mengendurkan tekad Perlawanan dengan meneror para komandannya. Apa yang terjadi di Jenin (Senin kemarin) adalah lanjutan dari kesatuan front,” tandas al-Nakhalah.

Pasukan Perlawanan Palestina pada Senin kemarin terlibat kontak senjata dengan Tentara Israel di Jenin.

Sayap militer Jihad Islam, Brigade al-Quds mengumumkan bahwa para pejuang Palestina sukses meledakkan sebuah bom di jalur yang dilintasi kendaraan Tentara Zionis dan melumpuhkannya.

Beberapa saat setelahnya, media-media Israel memberitakan bahwa Tentara Zionis terjebak dalam penyergapan Perlawanan Palestina. Sebanyak 7 serdadu Israel dikabarkan terluka, yang akhirnya mendorong Angkatan Udara Israel mengirim helikopter ke tempat terjadinya baku tembak.

“Serangan udara ke Jenin dilakukan atas permintaan pasukan di lapangan setelah mereka dihujani tembakan (oleh Perlawanan Palestina). Kawasan tempat terjadinya baku tembak menjadi sasaran serangan udara,” lapor Kanal 12 Israel.

Media-media Zionis memberitakan, “Ini adalah pertama kalinya pesawat-pesawat militer membombardir target-target di Tepi Barat setelah Intifada II pada 20 tahun lalu. Tujuan operasi ini adalah mengeluarkan pasukan yang disergap orang-orang Palestina, setelah mereka sukses menangkap para buronan.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *