Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Atwan Bedah Pidato Terpenting Putin Sejak Meletusnya Perang Ukraina

POROS PERLAWANAN – Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Sabtu 17 Juni lalu berpidato di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF). Redaktur Rai al-Youm, Abdel Bari Atwan menyebutnya sebagai pidato terpenting Putin sejak dimulainya perang Ukraina dan membedah berbagai pesan yang terkandung dalam pidato tersebut.

Dilansir Fars, Atwan menyatakan bahwa pidato itu menunjukkan kepercayaan diri Putin dan optimismenya akan kemenangan Rusia.

“Dalam pidato ini, Presiden Rusia minimal 3 kali menyinggung, secara langsung atau tidak langsung, senjata nuklir atau ancaman untuk menggunakannya.

“Pertama, saat ia berkata bahwa Rusia memiliki senjata nuklir lebih banyak dari yang dimiliki total anggota NATO (30 negara), termasuk AS. Rusia juga tidak akan tunduk untuk mengurangi jumlahnya (diperkirakan bahwa Rusia mempunyai lebih dari 6.000 hulu ledak nuklir).

“Kedua, saat ia menegaskan bahwa jika keutuhan wilayah atau eksistensinya terancam, Rusia bisa saja menggunakan senjata nuklir. Namun ia tidak membutuhkannya (mungkin masih belum).

“Ketiga, ketika ia mengumumkan penempatan senjata nuklir taktis di Belarusia, yang akan digunakan untuk menghadapi agresi ke negara sahabat Moskow itu atau wilayah Rusia”, tulis Atwan.

Menurut Atwan, pidato Putin ini mengandung berbagai pesan penting berikut:

Pertama untuk kalangan domestik Rusia, yaitu ketika ia menenangkan opini publik Rusia melalui fokus kepada kekuatan ekonomi. Setelah 16 bulan perang, angka pengangguran di Rusia berkurang. Produksi dalam negeri di tahun lalu berada di angka 2,2 persen, tapi di tahun ini, khususnya di bulan April lalu, naik ke angka 3,9 persen. Angka inflasi juga turun 2,2 persen dibandingkan tahun lalu, dan defisit anggaran juga berkurang menjadi 42 miliar Dolar.

Kedua untuk Ukraina dan para pendukungnya, yaitu saat Putin berkata bahwa kerugian Ukraina dalam perang ini dibandingkan kerugian Rusia adalah 1:10 untuk keuntungan Moskow. Semua persenjataan Ukraina juga berasal dari luar negeri dan tren ini tidak bisa berlanjut selamanya. Di lain pihak, semua senjata Rusia diproduksi di dalam negeri. Pabrik-pabrik militer bekerja siang-malam dan Rusia memiliki banyak simpanan alutsista dalam berbagai jenis serta bentuk.

Ketiga untuk seluruh dunia, yaitu ketika ia bicara bahwa sistem imperialisme pimpinan AS sekarang mulai menuju akhir, jika tidak bisa dikatakan sudah tamat. Situasi ini menguntungkan tatanan dunia multilateral baru, yang akan lebih berguna bagi negara-negara Dunia Ketiga dan miskin. Dolar tidak lagi punya posisi dan sistem BRICS akan menjadi tiang terbesar tatanan baru ini.

Keempat terkait tujuan Rusia dari perang di Ukraina, yaitu menghancurkan mesin militer Ukraina sepenuhnya, menumpas Nazisme, dan menggagalkan proyek AS-Barat untuk memaksakan kekalahan strategis atas Rusia di medan perang Ukraina.

“Pidato terbaru Putin di St. Petersburg adalah pidato terpentingnya sejak dimulainya perang Ukraina. Dengan mencermati pidato ini, bisa disimpulkan bahwa dia yakin tidak akan keluar sebagai pecundang, baik melalui perdamaian atau perang. Ancamannya dengan senjata nuklir juga serius, bukan sekadar basa-basi, sebab Putin tidak terjun ke perang ini untuk kalah atau negaranya tercabik-cabik,” pungkas Atwan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *