Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Al-Wifaq: Bahrain Tak Akan Jadi Negeri Kedua yang Dijajah Israel

POROS PERLAWANAN – Wasekjen al-Wifaq, Syekh Husain al-Dayhi menyatakan bahwa bangsa Bahrain akan selalu mendukung Palestina dan rakyatnya.

Dilansir al-Alam, hal ini diutarakannya dalam seminar yang diadakan di Beirut berkenaan dengan tahun ke-2 kesepakatan normalisasi Manama dengan Tel Aviv.

“Seberapa besar upaya Pemerintah Bahrain untuk bekerja sama dengan Rezim Zionis, Palestina akan tetap menjadi isu utama rakyat Bahrain,” tegasnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Bahrain telah menyerahkan semua lapangan kepada Rezim Zionis dan menyambutnya di setiap sudut negara ini demi memberikan identitas kepada rezim yang tengah menuju kebinasaan tersebut.

“Rezim ini sedang menuju kehancuran. Semua orang yang bersamanya juga akan ikut hancur,” kata al-Dayhi.

Ia mengecam pengukuhan identitas Yahudi di Bahrain, terutama Manama, dan menambahkan, ”Pemerintah ingin meyahudikan Ibu Kota ini serta menyerahkan sejumlah besar tanah kita kepada Zionis sebagai bagian dari kawasan Yahudi.”

Ia lalu mengutip dari para diplomat Barat dan berkata, ”PM Israel mengatakan, kami berinteraksi dengan sebagian negara di Timteng yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel. Kami tidak takut kepada rakyat mereka. Namun kami menganggap tiap orang Bahrain sebagai bom waktu di hadapan Israel dan Rezim Zionis.”

“Israel membuat Kedubes di Bahrain dan mendatangkan para perwiranya. Namun mereka takut dan tidak mau Dubes mereka tampil di depan publik dengan mobil yang mengibarkan bendera Israel, sebab mereka mengkhawatirkan reaksi para pemuda Bahrain.”

“Israel berupaya menjadikan Bahrain sebagai negeri kedua yang dijajahnya, dengan cara membeli tanah-tanah di negara ini. Namun kita tetap waspada dan siaga, serta tidak akan membiarkan negara kita dijual kepada Israel,” tandas al-Dayhi.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *