Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Ulyanov: Statemen Trio Eropa Dirilis ‘Di Waktu yang Sangat Tak Tepat’

POROS PERLAWANAN – Diplomat Rusia, Mikhail Ulyanov merespons pedas statemen yang dirilis tiga negara Eropa (Inggris, Prancis, dan Jerman) terhadap Iran.

“Waktunya benar-benar tidak tepat. (Dirilis) persis di saat penting berlangsungnya dialog Wina dan di ambang rapat Dewan Gubernur IAEA,” cuit Ulyanov, diberitakan Fars.

Trio Eropa pada Sabtu 10 September kembali mengulang klaim-klaim mereka terkait perundingan nuklir dengan Iran.

“Ketika kami sudah kian dekat dengan sebuah kesepakatan, Iran kembali mengajukan isu-isu terpisah yang berhubungan dengan komitmen mengikat di bawah Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) dan kesepakatan pengawasan dengan IAEA,” demikian disebutkan dalam statemen tersebut.

Trio Eropa kembali mengulang upaya melempar bola ke lapangan Iran dan menyatakan, ”Permintaan terbaru Iran menciptakan keraguan serius soal niat dan kesungguhan Iran untuk mencapai hasil memuaskan dalam JCPOA. Sikap Iran berlawanan dengan komitmen mengikat dan melemahkan cakrawala pemulihan JCPOA.”

Menanggapi statemen tersebut, Jubir Kemenlu Iran, Naser Kanani mengatakan, ”Sangat aneh dan disayangkan bahwa di saat interaksi diplomatik dan korespondensi antara pihak-pihak perundingan dan koordinator untuk finalisasi dialog tengah berlangsung, tiga negara Eropa mengambil tindakan menyimpang dan kontraproduktif dengan merilis statemen semacam ini.”

Kanani menegaskan niat dan tekad baik Iran untuk memfinalisasi kesepakatan pencabutan sanksi. Ia juga mengingatkan, kemajuan perundingan seringkali disebabkan inisiatif dan ide-ide Iran.

Kanani memperingatkan pihak Eropa agar tidak terpengaruh oleh propaganda pihak ketiga (Rezim Zionis), yang sejak awal menentang proses perundingan dan kini pun mengerahkan upaya maksimal demi menggagalkan perundingan.

“Sangat disayangkan bahwa tiga negara Eropa dengan statemen prematur ini telah menempuh jalur Rezim Zionis untuk menggagalkan perundingan. Jelas bahwa jika sikap ini terus berlanjut, mereka harus menerima segala konsekuensinya,” tandas Kanani.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *