Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Analis Keamanan AS: Kekuatan Militer Iran yang Masuk Kategori Terbaik di Dunia adalah Mimpi Buruk bagi Kelompok Radikal Gedung Putih

Analis Keamanan AS: Kekuatan Militer Iran yang Masuk Kategori Terbaik di Dunia adalah Mimpi Buruk bagi Kelompok Radikal Gedung Putih

POROS PERLAWANAN – Dilansir IRNA, seorang analis keamanan dan militer AS menyatakan, kekuatan militer Iran adalah mimpi buruk bagi kelompok radikal di Gedung Putih.

Dalam wawancara dengan IRNA, Gordon Duff menilai bahwa tekanan Washington untuk memperpanjang embargo persenjataan Teheran disebabkan kekhawatiran bahwa Iran akan merekonstruksi kekuatan militernya.

“Dengan memiliki 40 hingga 50 jet Su-35 buatan Rusia, Iran akan memiliki kemampuan pertahanan udara mumpuni, sekaligus jalur cepat untuk menggapai tujuan-tujuannya. Dengan melihat kekuatan Iran di sektor laut dan rudal, tambahan kekuatan di sektor udara ini akan menutupi titik lemah utamanya,” ujar mantan perwira Angkatan Laut AS tersebut.

Duff menjelaskan, sejak Perang Vietnam hingga sekarang, para pilot AS tidak pernah terjun dalam pertempuran udara menghadapi pesawat-pesawat musuh. Dengan kata lain, kata Duff, pilot-pilot AS tak memiliki pengalaman dalam perang udara.

“Ini merupakan titik lemah AS. Meski memiliki Angkatan Udara, fungsinya terbatas pada pengeboman negara-negara yang diduduki. Angkatan Udara AS terlalu bergantung pada pesawat-pesawat nirawak,” tuturnya.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengklaim, ia khawatir jika Rusia dan China menjual “sistem perangkat perang konvensional” kepada Iran usai Oktober nanti.

Di saat AS “mengompori” kompetisi persenjataan di Timur Tengah, kenapa Washington mencemaskan penjualan senjata kepada Teheran?

“Sebab mimpi buruk Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS terkait kekuatan militer Iran telah berubah menjadi kenyataan. Kekhawatiran terbesar Pompeo dan (Mark) Esper telah menjadi nyata setelah terbukti bahwa rudal-rudal Iran masuk dalam kategori terbaik di dunia,” jawab Duff.

“Bahkan tanpa Rusia dan China sekalipun, Iran sanggup meningkatkan kemampuannya. Iran bisa memberikan jawaban telak kepada Israel atau Saudi, bahkan menghancurkan kapal AS di perairan yang lebih jauh seperti Samudera Hindia,” lanjutnya.

Ia berpendapat, klaim Washington soal haknya untuk “menafsirkan” JCPOA demi memperpanjang embargo persenjataan Iran, hanya akan merugikan posisi AS sendiri.

“Statemen-statemen ngawur Washington, yang membuat Iran dan negara-negara lain terheran-heran, justru akan menimbulkan dampak destruktif bagi AS,” tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *