Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Analis Lebanon Bungkam Telak Tudingan Mantan Pejabat Saudi Soal Pilpres Iran

Analis Lebanon Bungkam Telak Tudingan Mantan Pejabat Saudi Soal Pilpres Iran

POROS PERLAWANAN – Analis Lebanon, Khalil Nasrallah menjawab lugas pernyataan mantan Penasihat Kemenlu Saudi, Salim al-Yami dalam sebuah acara live Russia Today (RT) terkait Pilpres Iran. Nasrallah membungkam al-Yami dengan jawaban singkat, usai al-Yami menuding Pilpres Iran “tidak sehat”.

Al-Yami dalam acara tersebut menyebut Pilpres Iran hanya “sandiwara” belaka. Ia mengklaim bahwa hasil Pilpres sudah diketahui sebelumnya. Salah satu buktinya, ujar al-Yami, adalah “absennya rakyat dalam Pilpres”.

Ia pun mengklaim bahwa semua kemajuan yang dibicarakan Iran adalah “penipuan” belaka.

Merespons tudingan ini, Nasrallah pun langsung menjawab lugas.

“Ada 200 hingga 220 kanal berbahasa Persia dan media-media internasional yang menghasut warga Iran agar tidak ikut dalam Pilpres. Ingatlah John Bolton yang ingin merayakan tahun baru di Teheran (tiga tahun lalu). Jika kita melihat semua ini, kita akan memahami besarnya pekerjaan (Pilpres) ini. Sebab itu, orang-orang Iran berhak membicarakan kemenangan besar mereka,” kata Nasrallah, seperti diberitakan Fars.

Menurut Nasrallah, Pemerintah Iran menjadi target serangan. AS dan Barat berharap untuk menyaksikan kehancuran Pemerintahan ini. Oleh karena itu, katanya, ketika Iran disudutkan sedemikian rupa, lumrah jika berlangsungnya Pilpres (dengan antusiasme dan partisipasi luas rakyat) kemarin dianggap sebagai sebuah kemenangan besar, sebab tekanan dan serangan kepada negara ini tidak pernah terputus.

Ia pun mempertanyakan sistem monarki dan kerajaan di Saudi.

Nasrallah berkata kepada al-Yami, ”Coba kalian adakan Pemilu. Jika dua persen saja yang ikut, kami akan mengatakan kalian sukses mengadakan Pemilu terbesar di dunia. Kalian pasti tahu bahwa tidak ada Pemilu sama sekali di sebagian negara.”

Nasrallah menyatakan, adanya perbedaan selera politik di Iran tidak pernah membahayakan keamanan negara itu. Menurutnya, orang-orang Iran memiliki sikap seragam terkait dengan isu dan kebijakan internasional. Salah satu buktinya adalah saat pengiringan jenazah Jenderal Qassem Soleimani.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *