Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Analis Zionis: Hizbullah Jadi Tantangan Paling Berat dan Berbahaya bagi Israel

Analis Zionis: Hizbullah Jadi Tantangan Paling Berat dan Berbahaya bagi Israel

POROS PERLAWANAN – Ketika Menteri Perang Israel, Benny Gantz tengah berkonsultasi dengan kalangan militer-keamanan untuk memilih suksesor Kepala Staf Umum Tentara Israel, Aviv Kochavi (yang tugasnya akan berakhir Januari tahun depan), forum-forum Zionis membicarakan berbagai tantangan yang bakal dihadapi penerus Kochavi.

Diberitakan Fars, analis Zionis, Tal Lev-Ram dalam artikelnya di Maariv menyatakan, Kepala Staf Umum Tentara mendatang akan menghadapi 5 tantangan.

“Tantangan pertama adalah Iran yang berada di ambang penandatanganan kesepakatan nuklir; sesuatu yang mungkin akan mengurangi peluang opsi militer atas Teheran, padahal selama 2 tahun terakhir, Israel sudah bersiap menyerang fasilitas-fasilitas nuklir Iran”, tulis Lev-Ram.

“Hari ini sudah jelas Israel tidak memiliki opsi yang bisa dipercaya untuk melancarkan serangan. Namun Panglima Tentara di tahun-tahun mendatang berkewajiban meningkatkan level kesiapan untuk konfrontasi militer dan bertukar serangan dengan Iran, menyusul adanya perang senyap saat ini antara kedua belah pihak.”

Menurut Lev-Ram, tantangan kedua adalah krisis SDM di lembaga-lembaga militer, terutama level menengah, yang masih terus menipis.

“Tantangan ketiga, yang mungkin paling berbahaya, adalah Hizbullah. Dengan meningkatnya ketegangan terbaru terkait perbatasan maritim dengan Lebanon dan ladang gas Karish, potensi konflik dengannya (Hizbullah) sangat tinggi, kendati dalam beberapa tahun terakhir Tentara telah meningkatkan kesiapan untuk pertempuran dengan melatih satuan elite, Angkatan Udara, dan membeli senjata.”

Tantangan keempat, imbuh Lev-Ram, adalah lenyapnya “kebebasan mutlak” Angkatan Udara Israel dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengklaim, meski Angkatan Udara Israel masih unggul, namun Israel berpikir dua kali untuk menjatuhkan drone rival, sebab itu akan memicu konfrontasi yang lebih panas; sesuatu yang kadang tak dikehendaki Tel Aviv.

Lev-Ram melanjutkan, tantangan kelima adalah Gaza dan Tepi Barat. Meski Tentara Israel berusaha tidak ikut campur dalam konflik di pentas Palestina, namun berkali-kali selalu terlibat perang dengan Gaza.

Menurut Lev-Ram, kendati akhir-akhir ini ada wacana soal gencatan senjata jangka panjang, namun ia melihatnya tak lebih dari sebuah angan-angan daripada sebuah analisis cerdas.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *