Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Andai Bukan Karena Liputan Iran, Keterlibatan Barat dalam Tragedi Halabja Tak Bakal Terungkap

Andai Bukan Karena Liputan Iran, Keterlibatan Barat dalam Tragedi Halabja Tak Bakal Terungkap

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, 16 Maret adalah peringatan kejahatan keji Saddam yang didukung Barat. Saddam memerintahkan agar kota Halabja dibombardir dengan gas kimia karena dituding pro-Iran. Jet-jet Irak pada 29 tahun silam menjatuhkan bom-bom kimia di atas warga Halabja, sehingga menewaskan sekitar 5 ribu orang dan melukai 7 ribu lainnya.

Kejahatan ini akan dikenang dalam sejarah sebagai serangan kimia terbesar terhadap sebuah kota padat penduduk. Gas kimia telah membunuh ribuan anak, wanita, dan orang tua, juga mencemari air, sungai, pepohonan, dan ladang-ladang. Kendati hampir 3 dekade berlalu sejak serangan tersebut, statistik menunjukkan banyaknya penderita kanker dan bayi-bayi yang terlahir cacat.

Bencana ini bukan satu-satunya musibah yang menimpa warga Halabja. Bencana lainnya, yang tidak kurang mengerikannya dari serangan kimia, adalah berupa “upaya Barat untuk menutup-nutupi kejahatan tersebut”.

Saat ini, Barat mengumbar klaim pembelaan untuk etnis Kurdi dan hak-hak mereka. Dalam rangka menutupi fakta, Barat juga menuding pihak-pihak lain terlibat dalam serangan kimia tersebut.

Padahal, Barat sendiri yang memfasilitasi Saddam dengan bom kimia, sebab di masa itu, dia adalah boneka Barat dan Israel untuk memerangi Republik Islam Iran.

Korporasi-korporasi Barat secara langsung berperan dalam pengembangan senjata kimia dan penyerahannya kepada Saddam. Barat menyerahkan senjata ini kepada Saddam, meski tahu bahwa penjagal ini tidak segan menggunakannya untuk membunuh anak-anak tak berdosa.

Kamera-kamera Iran meliput tragedi ini dan membeberkan peran Barat di dalamnya. Tanpa adanya dokumentasi ini, niscaya keterlibatan Barat dalam kejahatan ini tidak akan diketahui.

Kamera-kamera Iran-lah yang memfilmkan saat-saat jet Mirage Prancis tengah meluncurkan bahan-bahan kimia buatan Jerman. Hal penting di sini adalah peluncuran bom kimia tersebut dilakukan dengan koordinasi Otoritas AS dan Inggris; dua kubu yang hari ini tampaknya berpihak kepada suku Kurdi dan dengan air mata buaya, berusaha menutup-nutupi dukungan mereka untuk Saddam selama Perang Teluk I, terutama dalam tragedi Halabja.

Andai bukan karena para pahlawan seperti Ahmad Nateghi, Saeed Shadeghi, dan Saeed Jan Bozorgi, yaitu para juru foto yang telah mendokumentasikan kejahatan ini, kejahatan tak berperikemanusiaan dan partisipasi Barat dalam tragedi ini tidak akan diketahui oleh dunia.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *