Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Ansharullah: Mestinya UEA Cukup Keluar dari ‘Rawa’ Yaman, Agar Tak Perlu Mengemis Bantuan AS

Ansharullah: Mestinya UEA Cukup Keluar dari 'Rawa' Yaman, Agar Tak Perlu Mengemis Bantuan AS

POROS PERLAWANAN – Para petinggi Pemerintah Sanaa terus melayangkan peringatan kepada UEA agar menghentikan agresinya ke Yaman.

Diberitakan al-Alam, Jubir Ansharullah dan Ketua Tim Negosiator Yaman, Muhammad Abdussalam di laman Twitter-nya menulis, ”Sebagian negara-negara Koalisi Agresor tengah menderita karena krisis keamanan mereka. Salah satunya adalah UEA, yang tanpa bantuan tongkat dari AS tidak bisa berdiri sendiri. UEA mengemis bantuan dari AS. Dengan keluar dari rawa Yaman, semestinya UEA tidak perlu mengemis bantuan dari AS. Namun jika UEA masih melanjutkan agresinya ke Yaman, bantuan apa pun tidak akan berguna baginya dan tak akan bisa mewujudkan keamanan bagi negara ini.”

Di lain pihak, sumber-sumber berita Zionis melaporkan, Presiden Israel Isaac Herzog berencana melakukan lawatan resmi pertama sebagai penguasa Rezim Zionis ke Abu Dhabi, UEA, pada Minggu mendatang.

Rencana lawatan Herzog disusun di tengah memanasnya situasi di Kawasan, menyusul serangan balasan Tentara Yaman ke Ibu Kota UEA itu.

Terkait hal ini, seorang analis urusan Arab di Radio Israel, Roi Kais, di laman Twitter-nya memperingatkan bahayanya kunjungan ke UEA di tengah gempuran serangan Yaman.

Pada Minggu malam dan Senin dini hari lalu, Militer Yaman melancarkan Operasi Badai Yaman II, sebagai bentuk pembalasan atas serangan-serangan Koalisi Saudi-UEA.

Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree menyatakan, pangkalan udara al-Dhafra dan sejumlah target vital lain di Abu Dhabi disasar dengan rudal-rudal balistik Dzulfiqar.

“Sejumlah pangkalan militer di kedalaman wilayah Saudi di kawasan Sharwah dan kawasan lain juga dihantam dengan drone Samad 1 dan Qasef K2,” kata Saree.

“Sudah pasti pengumuman kunjungan ini, apalagi di saat Houthi tengah mencari target-target empuk di UEA, bukan hal yang masuk akal,” cuit Kais.

Menurutnya, situasi di UEA masih belum normal dan masih ada kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa lain. Kais berpendapat, semestinya kunjungan ini diumumkan di hari H, bukan seminggu sebelumnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *