Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Nasihat untuk Utusan UEA Soal Garansi Keamanan Negaranya

Nasihat untuk Utusan UEA Soal Garansi Keamanan Negaranya

POROS PERLAWANAN – “Kemampuan kami untuk mengadang serangan-serangan ini setingkat level global. Kami bisa memiliki operasi pemulihan dan upgrade serta kerja sama tambahan di bidang intelijen. Ini adalah hal-hal yang akan kami bahas bersama AS sebagai sekutu kami.”

Pernyataan di atas adalah petikan dari statemen Utusan UEA di PBB, Lana Nusseibeh saat diwawancarai CNN Selasa lalu. Ia menyatakan, UEA akan meningkatkan kemampuan pertahanannya usai digempur dengan serangan rudal oleh Ansharullah beberapa waktu lalu.

Dilansir al-Alam, Nusseibeh dalam wawancara ini menuntut agar “pengiriman senjata dan dana ilegal ke Yaman” dihentikan. Ia meminta agar Washington kembali mencantumkan Ansharullah dalam daftar sanksi. Nusseibeh berkata, ”Houthi tidak akan bisa mengubah posisi UEA sebagai tempat perlindungan aman.”

Nusseibeh, yang mencemaskan “posisi UEA sebagai tempat perlindungan aman”, sebaiknya menghormati perasaaan para audiensnya. Apakah ia benar-benar memahami ucapannya, ataukah ia hanya membaca apa yang ditulis untuknya?

Bagaimana mungkin UEA dianggap sebagai “tempat perlindungan aman”, sementara negara ini merampas keamanan, bahkan kehidupan, dari rakyat Yaman? Jika UEA ingin tetap aman, cara terbaik adalah angkat kaki dari Yaman. Opsi-opsi selain ini hanya akan membuat UEA tidak aman dan tidak stabil. Keamanan bagi semua, atau tidak untuk siapa pun.

Statemen Nusseibeh soal dihentikannya pengiriman senjata dan dana ilegal ke Yaman jelas tertolak dan tidak bisa diterima. Tiap senjata dan dana ilegal yang dikirim ke Yaman hanya bersumber dari UEA dan Saudi. Kedua negara ini mengirim uang dan persenjataan dalam jumlah besar kepada para antek mereka di Yaman.

Di lain pihak, Ansharullah dan Angkatan Bersenjata Yaman berada di bawah blokade darat, udara, dan laut yang diberlakukan Koalisi Saudi-UEA-AS-Israel, sehingga mereka tidak memiliki pendukung untuk melawan para agresor kecuali rakyat Yaman sendiri.

Ucapan Nusseibeh soal pengembangan kemampuan pertahanan negaranya dan kerja sama dengan sekutu AS juga tidak akan bisa menjamin keamanan bagi UEA. Seharusnya diplomat UEA ini bertanya kepada sekutu Saudinya dalam perang Yaman, juga sekutu barunya, Israel, bahwa apakah sistem pertahanan mereka sanggup mengadang rudal-rudal Yaman dan pejuang Palestina?

Jika jawabannya positif, kami minta UEA “untuk meneruskan perangnya di Yaman tanpa perlu mencemaskan keamanan dan stabilitasnya”. Meski jelas bahwa jawabannya adalah “tidak”. Sebab itu, kami minta UEA segera hengkang dari Yaman.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *