Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Ansharullah: UEA-Bahrain-Saudi Musuhi Siapa pun Penentang Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pemimpin Gerakan Perlawanan Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi mengatakan bahwa Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Arab Saudi memiliki permusuhan terhadap siapa pun yang memusuhi Israel, menekankan bahwa ketiganya tidak menginginkan perdamaian dan stabilitas bagi dunia Muslim dan justru mendorong rencana penghasutan.

“Rezim Al Khalifah Bahrain dan Al Nahyan UEA di samping Rumah Saud telah menormalkan hubungan dengan Israel atas nama palsu perdamaian dan stabilitas regional. Mereka percaya tidak akan ada masalah dalam memainkan peran patuh untuk Washington dan Tel Aviv, dan pada saat yang sama terlihat biadab di hadapan orang lain,” kata Houthi dalam pidato yang disiarkan televisi dari Sana’a pada Selasa malam.

Houthi menambahkan, “Negara-negara ini adalah penindas. Mereka tidak menginginkan perdamaian dan stabilitas bagi dunia Muslim tetapi memang bertanggung jawab untuk menabur benih-benih hasutan melalui uang, kampanye media, dan pengaruh politik mereka.”

Dia mengatakan bahwa UEA, Bahrain dan Arab Saudi telah menunjukkan permusuhan mereka terhadap siapa pun yang memusuhi Israel, termasuk negara Yaman, dengan alasan bahwa negara-negara Arab yang telah menormalkan hubungan dengan Israel menyebut pejuang perlawanan Palestina sebagai teroris di media-media mereka.

Pemimpin Ansharullah juga menunjuk pada gelombang terbaru kekerasan Israel terhadap jemaah Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa di Kota Tua al-Quds yang diduduki.

“Serangan yang sering terjadi atas Masjid al-Aqsa dan jemaahnya menunjukkan permusuhan Israel terhadap Islam dan kesuciannya,” kata Houthi, mencatat bahwa UEA, Bahrain dan Arab Saudi membenarkan peran tentara bayaran mereka atas nama perdamaian.

“Musuh ingin melemahkan dan memaksa dunia Muslim untuk menyerah. Mereka menggunakan sanksi dan metode tirani untuk tujuan seperti itu. Mereka berusaha melemahkan moral umat Islam dan meninggalkan mereka dengan perasaan putus asa dan kekalahan total,” katanya.

“Begitu negara-negara Muslim meningkatkan tekad, keseriusan, dan rasa tanggung jawab mereka, musuh merasa frustrasi dan ompong serta tidak punya pilihan selain membuat konsesi,” tegas Houthi.

“Negara besar Yaman telah menunjukkan perlawanan serius dalam menghadapi kejahatan tercela koalisi pimpinan Saudi sejak agresi militer dan pengepungan kejam dimulai [pada Maret 2015]. Musuh, dihadapkan dengan kesabaran tak terbatas Yaman, sampai pada jalan buntu. Seluruh dunia telah menyadari fakta seperti itu, dan sekarang menjadi pembicaraan di kota ini,” kata Pemimpin Ansharullah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *