Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Apa Sebab Beda Sikap antara Media Israel dan Media Saudi-UEA Soroti Kekalahan Trump?

Apa Sebab Beda Sikap antara Media Israel dan Media Saudi-UEA Soroti Kekalahan Trump?

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Donald Trump sepanjang masa kekuasaannya tidak pernah “memberi hati” kepada para Putra Mahkota Saudi dan UEA. Trump berulangkali menghinakan Muhammad bin Salman dan Muhammad bin Zayed.

Presiden AS tak sungkan memamerkan hubungan mereka berdua dengan Rezim Zionis, bahkan memanfaatkan hubungan ini demi kepentingan kampanyenya dalam Pilpres AS. Meski demikian, dua Putra Mahkota ini syok dan terguncang menyaksikan kekalahan Trump.

Di lain pihak, Trump memberikan banyak layanan kepada Rezim Zionis dan PM Benyamin Netanyahu; layanan yang hingga saat ini belum pernah diberikan Presiden AS mana pun. Mulai dari Kesepakatan Abad Ini, pengakuan Quds (Yerusalem) sebagai Ibu Kota Israel, dan pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv, hingga pencaplokan Dataran Tinggi Golan dan Tepi Barat, serta pemutusan bantuan Washington kepada UNRWA.

Terbaru, Trump memaksa sebagian syekh Arab di Teluk Persia untuk mendeklarasikan hubungan mereka dengan Israel melalui kesepakatan normalisasi.

Di saat media-media Saudi dan UEA berbelasungkawa atas kekalahan Trump di Pilpres AS, media-media Israel justru tak berhenti melayangkan kritik-kritik keras kepadanya. Kritik terbaru adalah tulisan Rogel Alpher yang dimuat oleh harian Haaretz.

Alpher tanpa segan-segan menyebut Trump sebagai “orang yang sakit jiwa dan tidak akan mau menyerahkan kekuasaan”, sebab benaknya tidak bisa mengakui kekalahan.

Kritik pedas ini bukan ditulis oleh harian Korut atau China, melainkan harian pihak yang telah dilayani Trump dengan sebaik-baiknya.

Hal ini menegaskan bahwa Zionisme Internasional-lah yang mengendalikan kancah politik AS. Kepergian Trump atau kedatangan Joe Biden tidak akan pernah mengubah pelayanan maksimal AS untuk Israel.

Kita hanya bisa berharap bahwa orang-orang seperti Bin Salman, Bin Zayed, dan mereka yang berkompromi dengan Rezim Zionis bisa mengambil pelajaran dari nasib Trump.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *