Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Apa yang Terjadi di ‘Dapur’ Intelijen Israel Beberapa Jam Sebelum Badai al-Aqsa?

Apa yang Terjadi di ‘Dapur’ Intelijen Israel Beberapa Jam Sebelum Badai al-Aqsa?

POROS PERLAWANAN – Setelah lebih dari 10 hari sejak dimulainya Operasi Badai al-Aqsa, kantor berita Tasnim mendapatkan informasi tentang operasi ini dari sejumlah sumber di Tanah Pendudukan, terutama yang berkaitan dengan dikejutkannya instansi intelijen, keamanan, dan militer Israel. Informasi ini menunjukkan dalamnya kekalahan Israel dalam perang intelijen di hadapan Hamas.

Menurut laporan Tasnim, beberapa jam menjelang dimulainya Badai al-Aqsa (operasi dimulai sekitar pukul 06.30 Sabtu pagi 7 Oktober), Badan Keamanan Publik (Shin Bet) melalui sejumlah sumber berita dan mata-matanya menyadari pergerakan pejuang Palestina di tembok perbatasan.

Informasi ini disampaikan kepada Kepala Shin Bet, Ronen Bar pada pukul 2 dini hari. Dia lalu mendatangi Staf Komando untuk mendapatkan informasi-informasi perdana.

Berdasarkan informasi sumber-sumber Tasnim, berita-berita perdana awalnya disampaikan kepada Kepala Staf Umum Militer Israel, Kepala Aman (Badan Intelijen Militer), dan sejumlah perwira lain. Namun karena Kepala Staf Umum mengabaikan berita-berita ini, Shin Bet pun terjun langsung ke lapangan.

Mulanya Militer Israel dan Shin Bet hanya memprediksi bahwa pergerakan itu adalah bagian dari latihan militer yang dilakukan faksi-faksi Perlawanan. Meski demikian, Shin Bet tetap mengirim 7 personelnya dalam dua kelompok 3 dan 4 orang ke kibbutz Netiv HaAsara di utara Gaza dan kibbutz Be’eri di timur Gaza.

Dua tim ini sampai di kawasan sekitar pukul 5 pagi. Namun semua mereka tewas disergap pejuang Hamas yang sudah menantikan mereka.

Di menit-menit awal baku tembak, pasukan Shin Bet langsung meminta pasukan bantuan, hingga akhirnya sebuah tim dari Unit Yamam (Pasukan Khusus Polisi) dikirim ke tempat kejadian.

Tim Yamam sampai di lokasi saat dimulainya konfrontasi dengan Hamas. Dalam pertempuran tersebut, 9 personel Tim Yamam tewas di tangan pejuang Palestina.

Sebagian anggota Yamam datang ke lokasi dengan kendaraan pribadi. Sebagian dari mereka terlibat pertempuran dengan Hamas di jalur kibbutz Sederot.

Laporan pertama disampaikan ke Ketua Kantor Militer Perdana Menteri pada pukul 6 pagi. Dia lalu memberi tahu Netanyahu pada pukul 06.29. Netanyahu pun langsung mendatangi gedung Pemerintah satu jam kemudian.

Hingga kini, nama 10 personel Shin Bet yang tewas dalam Operasi Badai al-Aqsa telah dipublikasikan. Tujuh dari mereka adalah bagian dari 2 tim yang dikirim ke perbatasan, 2 lainnya tewas dalam penyerbuan ke festival musik, dan satu lainnya tewas di rumahnya.

Kejutan besar dan kegagalan intelijen Israel ini terjadi di saat Hamas telah berlatih untuk hampir semua tahap Badai al-Aqsa setidaknya 4 kali dalam latihan perang al-Rukn al-Shadid di tahun 2021, 2022, dan 2023. Meski demikian, Badan-badan Intelijen Zionis tidak bisa memprediksi alasan di balik latihan-latihan perang tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *