Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

AS Kirim Kapal Induk Bantu Israel, Hamas: Kami Tidak Gentar

AS Kirim Kapal Induk Bantu Israel, Hamas: Kami Tidak Gentar

POROS PERLAWANAN – Hamas menanggapi kabar pengiriman kapal induk AS untuk mendukung Israel. Hamas menyatakan, ”Kami tidak takut dengan dikirimnya kapal induk AS ke Kawasan. Washington harus memahami risiko dari tindakan ini.”

Dilansir al-Alam, Hamas memperingatkan Washington bahwa statemen AS soal penempatan sebuah kapal induk di Kawasan untuk membantu Israel adalah “partisipasi nyata dalam serangan dan agresi terhadap rakyat Palestina”.

Kemenhan AS pada Minggu 8 Oktober telah mengirim sebuah kapal induk ke timur Laut Mediterania, sebagai bentuk lampu hijau kepada Rezim Zionis untuk melanjutkan kejahatannya atas Palestina.

Pada Minggu malam, pesawat AS pertama yang membawa bantuan militer Washington untuk Tel Aviv terbang dari pangkalan udara Hassan di Yordania dan tiba di Tanah Pendudukan.

Stasiun televisi CNN melaporkan perbincangan via telepon antara Presiden AS, Joe Biden dan PM Israel, Benyamin Netanyahu pada Minggu kemarin.

Sputnik memberitakan Gedung Putih mengumumkan bahwa Biden telah menginstruksikan pemberian dukungan lebih banyak untuk Rezim Zionis.

Sehari sebelumnya, Biden juga telah menelepon Netanyahu, menyusul operasi Badai al-Aqsa yang dilancarkan Hamas ke Tanah Pendudukan. Dalam kontak telepon itu, Biden meyakinkan Netanyahu bahwa AS akan tetap mendukung Israel.

Di lain pihak, rakyat Yaman mengadakan pawai di sejumlah kota sebagai bentuk dukungan kepada Perlawanan Palestina dan Operasi Badai al-Aqsa.

Kota-kota seperti Saadah, Taiz, dan Hajjah menjadi ajang pawai besar-besaran ini. Dalam pawai tersebut, rakyat Yaman membawa papan-papan bertuliskan ucapan selamat dan dukungan atas kesuksesan para pejuang Palestina.

Dalam statemen yang dirilis warga Saadah, mereka menyatakan bahwa Badai al-Aqsa adalah pertempuran seluruh Umat Islam dan kaum merdeka dunia, yang akan mewujudkan kehinaan bagi Rezim Zionis.

Para peserta pawai menyatakan kesiapan untuk segala perkembangan militer atau lapangan yang dibutuhkan guna menghadapi Israel. Mereka memberikan wewenang penuh kepada Pemimpin Ansharullah, Abdulmalik Badrudin al-Houthi untuk mengambil keputusan strategis guna menghadapi Israel kapan pun dan di mana pun.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *