Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

AS Setujui Lebih Banyak Penjualan Senjata ke Taiwan Termasuk Rudal untuk Jet Tempur F-16

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Amerika Serikat menyetujui lebih banyak penjualan senjata ke Taiwan, termasuk ratusan rudal untuk jet tempur F-16, dalam langkah lain yang menarik keberatan keras dari Beijing.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam bahwa mereka telah menyetujui penjualan senjata ke Taiwan, termasuk rudal senilai $619 juta untuk armada jet F-16 serta peralatan untuk mendukung rudal tersebut.

Paket baru tersebut mencakup rudal anti-radiasi AGM-88, serta rudal udara-ke-udara dan peluncur.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Angkatan Udara memiliki kemampuan tempur penuh dalam dua jenis rudal yang disetujui Amerika Serikat untuk dijual kali ini”, menambahkan bahwa paket senjata baru “juga membantu kami menyimpan senjata dan meningkatkan ketangguhan pertahanan kami”.

AS terus menjual senjata ke Taiwan yang bertentangan dengan China, yang memiliki kedaulatan atas pulau itu. Hampir semua negara dunia, termasuk Amerika Serikat, mengakui kedaulatan itu di bawah kebijakan Satu China.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya “dengan tegas” menentang langkah baru tersebut, menyerukan Amerika Serikat untuk menghentikan penjualan senjata dan kontak militer apa pun dengan Taiwan.

Beijing sering mengirim pesawat dan kapal militer ke Selat Taiwan untuk menegaskan kembali kedaulatannya atas pulau itu.

Kembali pada September, Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden menyetujui penjualan senjata lebih dari $1,1 miliar ke Taipei, yang terbesar dalam masa jabatannya, yang mencakup hingga 60 rudal anti-kapal dan hingga 100 rudal udara-ke-udara.

Ketegangan antara China dan AS berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun karena dukungan Amerika untuk Taiwan, termasuk penjualan senjata dan kunjungan politisi berpangkat tinggi.

The Wall Street Journal mengatakan dalam sebuah laporan pekan lalu bahwa Washington berencana untuk meningkatkan jumlah pasukan AS yang melatih pasukan Taiwan dalam beberapa bulan mendatang.

Tidak jelas berapa banyak pasukan tambahan yang akan ambil bagian dalam upaya pelatihan yang diperluas itu.

Laporan itu muncul setelah Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengatakan kepada delegasi kongres AS yang berkunjung bahwa militer kedua negara akan bekerja sama “bahkan lebih erat” dan berencana untuk “meningkatkan pertukaran militer”.

Peningkatan jumlah pasukan di Taiwan dapat semakin meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *