Berhasil Gagalkan Aksi Teroris yang Didalangi AS, Tentara Venezuela Nyatakan Siap Hadapi Segala Ancaman
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Angkatan Bersenjata Venezuela berada dalam kondisi siaga penuh pada hari Minggu 3 Mei, menyusul digagalkannya sebuah operasi teror yang dilancarkan pasukan bayaran Kolombia.
Menurut laporan Sputnik, Kementerian Pertahanan Venezuela dalam statemennya mengumumkan, berbagai divisi militer di seluruh negara telah berada dalam kondisi siap tempur untuk menghadapi segala bentuk ancaman militer.
Melalui statemen tersebut, Tentara Venezuela kembali menegaskan loyalitasnya kepada Presiden Nicolas Maduro.
Menteri Keamanan Domestik Venezuela, Nestor Reverol, pada hari Minggu kemarin menjelaskan, para penyerang berniat melancarkan serangan ke kota pelabuhan La Guaira yang berjarak 32 km dari Ibu Kota Caracas.
“Para teroris berupaya menyusup ke Venezuela di pesisir La Guaira dengan menggunakan speedboat. Namun berkat reaksi cepat Tentara, Polisi, dan aparat keamanan, beberapa teroris tewas dan lainnya ditangkap,” ungkap Reverol.
Dalam baku tembak dengan aparat keamanan Venezuela, 9 milisi tewas dan 2 lainnya ditawan. Salah satu tawanan tersebut adalah agen Badan Narkotika AS (DEA).
Menurut Reverol, tujuan kelompok teroris itu adalah meneror para pejabat Pemerintah dan mengacaukan keamanan Venezuela.
Ia menjelaskan, senjata para teroris itu telah ditemukan dan disita. Reverol menambahkan bahwa perincian operasi itu akan disampaikan nanti.
Di akhir statemennya, Reverol menegaskan kewaspadaan Angkatan Bersenjata Venezuela terhadap segala bentuk ancaman.
Menurut Kementerian Pertahanan Venezuela, senjata-senjata yang disita dari teroris sejenis dengan senjata-senjata yang diperoleh dari kudeta gagal pada 30 April. Tentara Venezuela juga menemukan senjata-senjata lain di pantai dekat sebuah perahu.
Maduro menuding Kolombia dan AS mendukung kelompok pemberontak dan milisi untuk mengacaukan stabilitas di negaranya.
Venezuela menganggap intervensi Pemerintah AS sebagai penyebab timbulnya berbagai problem di negara Latin tersebut. Caracas berkali-kali mengecam Washington atas dukungan dan pemberian fasilitas kepada kelompok-kelompok teroris.
Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza meminta Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk mengatasi krisis Corona di negaranya daripada ikut campur urusan internal Venezuela.