Loading

Ketik untuk mencari

Eropa Palestina

Borrell: Kami Jelas Beda Pendapat dengan Israel Soal Pemulihan JCPOA

Borrell: Kami Jelas Beda Pendapat dengan Israel Soal Pemulihan JCPOA

POROS PERLAWANAN – Staf Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell menyatakan bahwa pemulihan kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) sudah pasti adalah isu yang menjadi subjek silang pendapatnya dengan Tel Aviv.

“Kami jelas berbeda pandangan dengan Israel terkait pemulihan JCPOA. Namun bagaimana pun juga, saat ini perundingan tengah berhenti,” kata Borrell kepada wartawan usai pertemuan dengan Wakil Israel di Brussells, al-Alam memberitakan.

Pada Senin kemarin, Jubir Gedung Putih juga mengatakan, ”Kami punya kekhawatiran soal Iran. Namun kesepakatan nuklir masih merupakan jalan terbaik untuk menghadapi tantangan nuklir Iran.”

Washington mengklaim berusaha kembali ke kesepakatan nuklir melalui perundingan Wina, setelah Pemerintahan Donald Trump mengeluarkan AS dari kesepakatan tersebut.

Putaran baru perundingan untuk mencabut sanksi-sanksi Iran dimulai kembali di Ibu Kota Austria pada 4 Agustus lalu, setelah sempat mandek selama 5 bulan. Perundingan ini berlangsung selama 4 hari dan berakhir pada 7 Agustus.

Perundingan ini dilakukan setelah Borrell dalam artikelnya di Financial Times mengklaim telah menaruh paket tawaran baru di atas meja. Proposal itu disebutnya berisi solusi-solusi yang sudah diupdate terkait pencabutan sanksi dan aktivitas nuklir Iran.

Menurut para analis, sejumlah faktor seperti tekanan-tekanan Rezim Zionis, perbedaan pendapat dengan Kongres, dan problem domestik AS membuat Pemerintahan Joe Biden enggan kembali ke JCPOA pada bulan-bulan sebelum ini.

Biden masuk ke Gedung Putih pada 2021 di saat kebijakan Tekanan Maksimum atas Iran gagal membuahkan hasil. Selain gagal mengubah bentuk kesepakatan nuklir, kebijakan ini juga menimbulkan perpecahan dalam hubungan negara-negara Atlantik dan membahayakan efektivitas sistem sanksi sebagai salah satu sarana utama kebijakan luar negeri AS. Lebih dari itu, kebijakan Tekanan Maksimum justru malah memperkuat gerakan antiarogansi di Iran.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *