Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sanaa: Kegagalan Gencatan Senjata adalah Tanggung Jawab Agresor Saudi

Sanaa: Kegagalan Gencatan Senjata adalah Tanggung Jawab Agresor Saudi

POROS PERLAWANAN – Diberitakan al-Alam, Koordinator Urusan Kemanusiaan Uni Eropa pada Senin malam 3 Oktober berbincang via telepon dengan Jubir Ansharullah sekaligus Ketua Tim Negosiator Yaman, Muhammad Abdussalam.

Mengutip dari Abdussalam, situs Ansharullah melaporkan bahwa dalam perbincangan telepon tersebut, Sanaa menegaskan sikap jelasnya soal urgensi pembayaran gaji pegawai, dana para pensiunan, serta pencabutan blokade pelabuhan al-Hudaydah dan bandara internasional Sanaa.

Abdussalam menyatakan bahwa negara-negara anggota Koalisi Agresor bertanggung jawab atas kegagalan gencatan senjata dan kian kritisnya kondisi kemanusiaan rakyat Yaman.

Menlu Yaman, Hisham Sharaf pada Senin kemarin juga mengatakan bahwa Koalisi Saudi tidak bersungguh-sungguh untuk melaksanakan gencatan senjata.

“Keengganan mereka untuk mengabulkan tuntutan-tuntutan kemanusiaan yang diajukan Sanaa membuktikan bahwa mereka tidak serius untuk meraih jalan keluar demi mengatasi krisis Yaman,” kata Sharaf.

Ia menambahkan, berbagai rangkaian peristiwa membuktikan bahwa peringatan-peringatan Sanaa nyata. Koalisi Saudi dengan memperpanjang gencatan senjata secara lahiriah berusaha membawa Yaman ke tahap kematian klinik.

Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg pada Minggu malam lalu mengumumkan bahwa perundingan untuk memperpanjang gencatan senjata tidak membuahkan hasil.

Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree melalui pesan di Twitter memperingatkan, sebaiknya semua korporasi minyak di Saudi dan UEA meninggalkan kedua negara itu secepatnya. Peringatan ini disampaikan Saree menyusul berakhirnya gencatan senjata yang telah berlangsung selama 6 bulan.

“Angkatan Bersenjata Yaman memberikan kesempatan kepada korporasi-korporasi minyak yang aktif di Saudi dan UEA untuk mengatur urusan mereka dan segera angkat kaki. (Peringatan ini akan terus berlaku) selama negara-negara agresor AS-Saudi tidak mematuhi gencatan senjata serta tidak memberikan hak kepada rakyat Yaman untuk memanfaaatkan aset-aset minyak mereka demi membayar gaji para pegawai Pemerintahan,” cuit Saree.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *