Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Bukti Sejarah Negara Palestina Mentahkan Klaim Sindikat Zionis-Barat

POROS PERLAWANAN – Dalam satu abad terakhir, Zionisme Internasional, Imperialis Inggris, dan negara-negara Barat mengerahkan segala upaya demi menemukan “bukti” bahwa orang-orang Zionis berhak hidup di Palestina. Namun semua upaya itu gagal.

Dilansir Al-Alam, meski mereka menggunakan teknologi modern dalam penggalian untuk menemukan sisa-sisa Kuil Solomon, tetap saja upaya ini tidak membuahkan hasil. Orang-orang Zionis gagal menemukan walau hanya satu batu dari kuil imajiner mereka.

Rezim Zionis adalah fenomena yang tak bisa diulang dalam sejarah. Rezim ini diciptakan atas kerja sama Inggris dan segerombolan Yahudi, yang memiliki pemikiran Zionisme dan datang ke Palestina dengan dokumen-dokumen yang dibuat Pemerintah Inggris.

Dahulu, mereka bersumpah dan menyatakan kesetiaan kepada Palestina selaku negara tuan rumah. Namun mereka melanggar sumpah dan justru mengagresi negara yang menyambut mereka serta membantai dan mengusir penduduk aslinya.

Ada banyak bukti sejarah yang membeberkan klaim-klaim dusta sindikat ZIonis dan negara-negara imperialis Barat. Namun kita cukup menyebut dokumen milik 2 figur yang paling berperan dalam kejahatan Rezim Zionis terhadap bangsa Palestina. Mereka adalah mantan Presiden Israel, Simon Perez dan mantan PM Israel, Golda Meir.

Dokumen Perez di tahun 1935 membuktikan bahwa untuk mendapatkan visa masuk ke Palestina, ia menandatangani surat yang mengharuskannya mengucapkan sebuah sumpah. Sumpah itu berbunyi “atas nama Tuhan, saya bersumpah untuk setia kepada negara Palestina”. Dokumen itu menyebut Perez sebagai imigran yang memasuki tanah Palestina.

Dokumen lain berkaitan dengan tahun 1937, yang menunjukkan surat permohonan yang ditulis oleh Perez sendiri. Dalam surat itu, ia menyatakan bekerja di bidang pertanian dan meminta agar namanya diubah dari Simel menjadi Simon.

Pada tahun 1921, Golda Meir, yang lahir di Ukraina namun berkewarganegaraan AS, mendapatkan surat izin masuk ke Palestina. Ia sendiri mengakui hal tersebut dan mengatakan, “Saya adalah orang Palestina dan memiliki paspor Palestina sejak tahun 1921 hingga 1948.”

Dokumen-dokumen ini menunjukkan bahwa sejak ribuan tahun lalu, ada negara dan penduduk yang bernama Palestina. Namun Zionisme Internasional dan Inggris berdusta dengan mengatakan bahwa Palestina adalah negara tanpa penghuni dan diperuntukkan untuk kaum yang tak punya negeri. Meski begitu, kebohongan ini telah dibongkar oleh bangsa Palestina dan Poros Perlawanan.

Seorang petinggi JIhad Islam, Muhammad Shalah mengatakan, “Ketika orang-orang Zionis melihat jutaan orang Arab dan Muslim, yang diawali dari Iran, meneriakkan slogan (pembelaan) Quds, mereka pun mengutuk Golda Meir, sebab ia sudah berjanji bahwa ‘orang-orang lama Palestina akan mati dan bocah-bocah Palestina akan melupakan negeri ini’. Namun ternyata terbukti bahwa Palestina tidak mungkin dilupakan.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *