Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Caracas: Jika AS Nekat Gelar Operasi Militer di Perairan Kami, Pasti Akan Dibalas Keras Angkatan Bersenjata Venezuela

Caracas: Jika AS Nekat Gelar Operasi Militer di Perairan Kami, Pasti Akan Dibalas Keras Angkatan Bersenjata Venezuela

POROS PERLAWANAN – Caracas menyebut patroli sebuah kapal perang AS di dekat perairan Venezuela sebagai aksi provokatif. Negara di Amerika Latin itu pun mengancam Paman Sam dengan “pembalasan keras.”

Dilansir Fars, Komandan Selatan AS dalam statemennya mengklaim, kapal perang USS Nitze tengah melakukan “operasi kebebasan jalur maritim.”

Kapal perang AS itu berpatroli sehari setelah sebuah kapal Iran menurunkan jangkar di salah satu pelabuhan Venezuela.

Dalam situs Komandan Selatan AS diklaim bahwa kapal USS Nitze mondar-mandir di kawasan di luar perairan Venezuela.

Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino membantah klaim tersebut dalam statemennya. Padrino mengatakan, ”Sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS melakukan tindakan provokatif dengan mendekat hingga jarak 30 mil dari perairan kami. Tidak ada ungkapan lain yang bisa digunakan untuk tindakan ini.”

Padrino memperingatkan, jika AS berniat melakukan operasi militer di perairan Venezuela, kapal USS Nitze akan merasakan “pembalasan keras” dari Angkatan Bersenjata Venezuela.

Beberapa bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan menambah perangkat militer negaranya di Laut Karibia. Dia mengklaim, tujuan langkah ini adalah “menghadang muatan narkoba.”

Di lain pihak, kapal Iran, Golsan, yang memuat bahan pangan, telah bersandar di dermaga pelabuhan La Guaira, Venezuela, pada Senin 22 Juni lalu.

Menurut informasi dari situs Marine Traffic, kapal ini bertolak dari pelabuhan Syahid Rajaei, Iran, dan tiba di tujuan setelah menempuh perjalanan laut selama satu bulan enam hari. Kapal ini meninggalkan Iran pada 17 Mei lalu.

Iran sejak April telah mengirim 5 kapal tanker yang memuat total 1,5 juta barel bensin ke Venezuela. Kiriman BBM tersebut sedikit mengurangi antrean panjang warga Venezuela di pom-pom bensin.

Mengutip dari sejumlah sumber, Reuters menyatakan bahwa kemungkinan Iran akan mengirim 2 hingga 3 muatan bensin per bulan ke Venezuela.

Tak seperti kebanyakan tanker Iran yang mematikan sistem AIS (Automatic Identification System) guna menghindari sanksi AS, 5 tanker Iran yang sebelum ini pergi ke Venezuela tidak mematikan sistem tersebut sama sekali.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *