Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

China Minta AS Berhenti Curi Minyak dan Sumber Daya Nasional Suriah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, China meminta Amerika Serikat untuk berhenti menjarah sumber daya nasional Suriah dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara Arab itu.

“Kami menyerukan Amerika Serikat untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Suriah, mencabut sanksi secara sepihak, dan mengakhiri pencurian sumber daya nasional Suriah,” kata Jubir Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin dalam jumpa pers.

Wang mengatakan, “ini bukan pertama kalinya militer Amerika Serikat mencuri minyak dari Suriah dan mereka tampaknya menjadi semakin tidak terkendali.”

Jubir Kemenlu China juga mengatakan bahwa Pemerintah AS memiliki kewajiban untuk menyelidiki perampokan yang dilakukan dengan campur tangan pasukan militer, serta untuk mengompensasi kerusakan yang ditimbulkan.

Kementerian Perminyakan Suriah baru-baru ini mengatakan bahwa Amerika Serikat dan kelompok militan proksinya menjarah lebih dari 80 persen produksi minyak mentah harian Suriah pada paruh pertama 2022. Menurut data Kementerian, sektor minyak Suriah telah kehilangan “sekitar 105 miliar dolar sejak awal konflik hingga pertengahan tahun ini” sebagai akibat dari aksi pencurian minyak oleh AS.

Pada Agustus, sebuah surat kabar terkemuka China mengecam penjarahan minyak Suriah yang terus berlanjut oleh pasukan pendudukan AS di seluruh negara Arab, dengan mengatakan bahwa penjarahan itu adalah “aib dan memalukan bagi Washington”.

China Daily membuat pernyataan dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 13 Agustus, menyusul laporan bahwa konvoi yang terdiri dari lebih dari 100 kapal tanker militer AS telah membawa ribuan liter minyak mentah dari provinsi Hasakah di timur laut Suriah ke wilayah semi-otonom Kurdistan di utara Irak.

Militer AS telah menempatkan pasukan dan peralatan di timur laut Suriah, dan Pentagon mengklaim bahwa pengerahan itu bertujuan untuk mencegah ladang minyak di daerah itu agar tidak jatuh ke tangan teroris Takfiri ISIS. Padahal seperti kata Damaskus, pengerahan pasukan AS itu justru dimaksudkan untuk menjarah sumber daya mineral yang kaya di negara itu.

Mantan Presiden AS, Donald Trump mengakui pada lebih dari satu kesempatan bahwa pasukan Amerika berada di Suriah untuk menjarah minyaknya.

Dalam komentar terkenal yang dibuat pada 2019, Trump berkata, “Kami menyimpan minyak [Suriah]. Kami memiliki minyak. Minyak telah diamankan. Kami meninggalkan pasukan hanya untuk minyak.”

Beberapa negara, termasuk Rusia dan China, telah mengutuk tindakan AS dalam menjarah sumber daya Suriah dan telah meminta Washington untuk menghentikan penjarahan berkelanjutan atas sumber daya alam negara yang dilanda perang itu.

Sementara warga Suriah mengatakan bahwa kehadiran Amerika Serikat adalah bentuk terorisme.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *