Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

China Peringatkan AS Berhenti ‘Ikut Campur’ dalam Penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Pekan Depan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, China telah memperingatkan Amerika Serikat untuk “berhenti ikut campur” dalam Olimpiade Musim Dingin mendatang di Beijing, setelah beberapa negara Barat lainnya mengikuti AS untuk memboikot acara olahraga internasional tersebut.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi membuat pernyataan tersebut dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken hari Kamis 27 Januari, kata Kementerian Luar Negeri China.

“Prioritas paling mendesak saat ini adalah AS harus berhenti mencampuri Olimpiade Musim Dingin Beijing,” kata Wang selama panggilan telepon.

AS dan beberapa sekutu Baratnya telah mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing, memilih untuk tidak mengirim pejabat tinggi Pemerintah ke Olimpiade.

Beijing akan menjadi kota pertama yang menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas dan musim dingin. Presiden China, Xi Jinping mengadakan pertemuan era pandemi yang langka dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach minggu ini.

Negara-negara Barat khawatir bahwa Beijing dapat mengubah acara olahraga minggu depan menjadi kemenangan kekuatan lunak. Namun pejabat senior di Beijing telah berulang kali memperingatkan untuk berhenti melakukan “politisasi” olahraga. IOC pun telah membuat seruan serupa untuk memisahkan olahraga dan politik.

Bach telah mengatakan bahwa Olimpiade akan berakhir jika komite melupakan netralitas politiknya.

Selama panggilan pada Kamis 27 Januari, dua diplomat top itu juga membahas ketegangan antara Rusia dan NATO atas persoalan Ukraina, dengan Menteri Luar Negeri China menasihati bahwa masalah keamanan Rusia “harus ditanggapi dengan serius”.

“Semua pihak harus sepenuhnya meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan membentuk mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan melalui negosiasi,” kata Wang.

Awal bulan ini, diplomat Amerika dan Rusia mengadakan pembicaraan untuk menyelesaikan krisis di Ukraina tetapi gagal membuat terobosan. Namun, mereka sepakat untuk melanjutkan pembicaraan.

Selama pembicaraan dengan AS di Jenewa mengenai Ukraina, Rusia menuntut jaminan yang mengikat secara hukum dari NATO bahwa mereka akan menghentikan ekspansi ke timur dan kembali ke perbatasan tahun 1997. Moskow juga menuntut agar NATO tidak pernah mengakui Ukraina sebagai anggota.

Kremlin mengatakan pada Kamis bahwa tuntutan keamanan utama Rusia tidak diperhitungkan oleh Washington.

Ketegangan meningkat dalam beberapa bulan terakhir antara Rusia dan Barat. AS dan sekutunya menuduh Moskow berencana menyerang Ukraina.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman bahkan mengklaim bahwa serangan itu akan terjadi antara sekarang dan pertengahan Februari.

Moskow membantah memiliki rencana untuk menyerang tetangganya, tetapi mengatakan bahwa keanggotaan NATO bagi Ukraina adalah garis merah.

Ukraina, Uni Eropa, dan AS juga mengklaim bahwa Rusia memiliki andil dalam konflik yang sedang berlangsung di wilayah Donbass Ukraina antara pasukan Pemerintah dan etnis Rusia sejak 2014. Sedangkan Rusia juga menolak tuduhan itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *