Loading

Ketik untuk mencari

Afrika

Mali Ingatkan Prancis Jaga ‘Refleks Kolonial’ untuk Dirinya Sendiri dan Berhenti Campuri Urusan Negaranya

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Mali telah meminta Prancis untuk menjaga “refleks kolonial” untuk dirinya sendiri dan tidak ikut campur dalam urusan dalam negerinya setelah Paris mengecam negara Afrika itu karena menolak pasukan Denmark.

Pemerintah transisi Mali pada Senin meminta Denmark untuk segera menarik hampir 100 tentaranya, dengan mengatakan bahwa kontingen Denmark di Satuan Tugas Takuba (TTF) tidak memiliki dasar hukum yang tepat dan bahwa kedatangan mereka telah “terjadi tanpa persetujuannya”.

TTF didirikan pada Maret 2020 untuk membantu Mali dan tetangga-tetangganya, yaitu Burkina Faso dan Niger, memerangi gerilyawan yang terkait dengan ISIS dan al-Qaeda, yang telah menduduki sebagian besar wilayah di daerah perbatasan mereka.

Pada Selasa, Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengklaim bahwa pasukannya berada di sana atas “undangan yang jelas”.

“Kontribusi Denmark telah diterima baik oleh Pemerintah Mali sebelumnya dan, dalam beberapa kesempatan, oleh Pemerintah transisi saat ini,” katanya.

Pemerintah Mali mengatakan terkejut karena keputusan atas permintaan Kopenhagen pada Juni untuk mengerahkan tentara masih tertunda. “Tidak ada kesepakatan yang mengizinkan pengerahan pasukan khusus Denmark ke TTF,” tambahnya.

Pada Rabu kemarin, Prancis dan 14 negara anggota lain dari satuan tugas Eropa meminta Mali untuk mengizinkan pasukan khusus Denmark tetap berada di negara Afrika.

“Mereka bertindak sesuai sepenuhnya dengan hukum internasional dan nasional dalam mendukung Angkatan Bersenjata Mali dan dalam perjuangan lama mereka melawan kelompok teroris bersenjata,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Hubungan Mali dengan Prancis memburuk sejak Pemerintah saat ini berkuasa pada Agustus 2020.

“Kami mengundang [Menteri Pertahanan Prancis, Florence] Parly untuk menahan diri dan menghormati prinsip dasar untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri suatu negara,” kata Abdoulaye Maiga dari Pemerintah Mali.

“Kami mengundang mereka [orang Denmark] untuk berhati-hati dengan beberapa mitra yang sayangnya memiliki masalah dalam menyingkirkan refleks kolonial mereka,” tambah Maiga.

Norwegia, Portugal, dan Hongaria masih menunggu persetujuan dan belum mengerahkan pasukan, kata Pemerintah Mali sebelumnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *