Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Dampak Badai al-Aqsa, Kepala Shin Bet Pejabat Pertama yang akan Mundur

Dampak Badai al-Aqsa, Kepala Shin Bet Pejabat Pertama yang akan Mundur

POROS PERLAWANAN- Mantan Kepala Shin Bet, Yaakov Peri dalam wawancara dengan Radio IDF mengungkapkan, Kepala Shin Bet saat ini, Ronen Bar, berniat mundur dari jabatannya usai perang Gaza berakhir.

“Saya telah bicara dengan Bar soal keputusannya untuk masa depan. Saya tidak ragu bahwa dia adalah orang pertama yang akan menyerahkan kunci dan meninggalkan jabatan ini,” kata Peri, diberitakan al-Alam.

Radio IDF mengumumkan, alasan Kepala Shin Bet dan para pejabat lain untuk mundur adalah kekalahan Israel di hadapan Perlawanan Palestina dalam Operasi Badai al-Aqsa.

Sebelumnya, Bar mengakui kekalahan intelijen pihaknya dari Perlawanan Palestina dalam perang ini. Ia pun menerima tanggung jawab kekalahan ini.

Kekalahan Israel dalam Operasi Badai al-Aqsa telah memperbesar krisis politik di tubuh Rezim Zionis. Sebagian besar warga Zionis menuntut seluruh anggota Kabinet saat ini mengundurkan diri.

Kendati para petinggi keamanan Kabinet Benyamin Netanyahu menerima tanggung jawab kekalahan ini, namun mayoritas penduduk Israel menginginkan agar Netanyahu secara pribadi bertanggung jawab atas kekalahan ini.

Presiden Israel Isaac Herzog pada Minggu kemarin mengakui, ia khawatir atas munculnya perpecahan di antara para petinggi Tel Aviv dan penduduk Israel setelah perang menginjak hari ke-100.

Perselisihan antara di tengah para Menteri Kabinet Netanyahu dan Dewan Perang, begitu pula antara Kabinet Netanyahu vs Dewan Perang, semakin meruncing.

Sebagian dari perselisihan ini terkait sikap para politisi dan pihak Militer terhadap agresi ke Gaza, sementara sebagian lain berhubungan dengan kompetisi dini menjelang Pemilu mendatang.

Berdasarkan jajak pendapat terbaru, parta penguasa saat ini, yaitu Likud pimpinan Netanyahu, tidak akan mendapatkan suara yang dibutuhkan untuk kursi Perdana Menteri. Mantan Menteri Perang dan anggota Dewan Perang saat ini, Benny Gantz, memiliki kans lebih besar untuk menempati posisi tersebut.

Barangkali kegagalan Netanyahu untuk mewujudkan tujuannya dalam agresi ke Gaza adalah sesuatu yang didambakan Gantz, karena itu akan memperkuat peluangnya menjadi PM Israel.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *