Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Di Balik Layar Pergerakan Mencurigakan AS di Provinsi-provinsi Yaman

Di Balik Layar Pergerakan Mencurigakan AS di Provinsi-provinsi Yaman

POROS PERLAWANAN – Semua tahu bahwa Saudi menelan kekalahan telak meski telah menghabiskan puluhan miliar Dolar dalam agresi ke Yaman.

Dilansir al-Alam, salah satu tujuan Bin Salman dalam agresi ke Yaman adalah merapat ke forum-forum pengambil keputusan AS-Barat-Israel. Dengan mengagresi Yaman, Bin Salman berusaha mendekat ke norma-norma forum ini terkait akses ke sumber-sumber alam negara-negara Barat, termasuk Yaman. Putra Mahkota Saudi tidak ingin slogan-slogan anti AS-Israel yang diserukan Ansharullah merambat ke negara-negara Arab lain. Sebab itu, ia melancarkan agresi pada Maret 2015 silam.

Sejumlah pakar politik dan militer mengecam lawatan Dubes AS ke Hadhramaut pada November tahun lalu, menyusul gagalnya proyek agresi ke Yaman. Analis politik, Anis al-Asbahi menegaskan bahwa kunjungan berulang Dubes AS ke Hadhramaut sudah melampaui misi diplomatik dan menjadi misi intelijen-militer ke provinsi paling luas dan kaya di Yaman.

Kendati agresi ini dilakukan Saudi untuk menghancurkan infrastruktur Yaman dengan dukungan logistik Barat, namun peluru-peluru Saudi dan gerombolannya kembali kepada mereka sendiri. Sekarang Saudi pun terpaksa membuat segala bentuk kesepakatan demi terlindung dari rudal dan drone Ansharullah.

Situs Middle East Eye mengungkapkan bahwa sejumlah warga Yaman di AS, termasuk 7 orang yang menjadi korban dua ledakan terpisah di Yaman, pada Minggu pekan lalu menggugat para kontraktor AS, yaitu Raytheon, Lockheed Martin, dan General Dynamics. Gugatan ini dilayangkan atas “bantuan dan partipasi para tergugat dalam kejahatan perang dan pembantian ilegal”, yang terwujud dengan pasokan senjata untuk Koalisi Saudi selama berlangsungnya perang Yaman.

Menurut Middle East Eye, para penggugat mengajukan gugatan ini berdasarkan UU AS yang disebut TVPA (Trafficking Victim Protection Act). UU ini mengizinkan para korban untuk menuntut ganti rugi dari para penyiksa jika para tersangka berada di AS.

Di tengah kondisi kacau Saudi ini, AS telah memulai pergerakan intelijen-militer-diplomatiknya dengan dalih-dalih remeh guna memperkuat kehadirannya di provinsi-provinsi Yaman. Termutakhir adalah lawatan Dubes AS dan Komandan Armada V AS ke Provinsi al-Mahrah dengan dalih penumpasan penyelundup.

Parlemen Yaman di Sanaa pada Minggu lalu mengecam tindakan mencurigakan AS ini dan menentang segala bentuk kehadiran pihak asing di tanah, pulau, dan perairan Yaman.

Sanaa meyakini bahwa pergerakan semacam ini menargetkan kesatuan dan kedaulatan Yaman. Hal ini mendorong Parlemen Sanaa meminta semua rakyat Yaman untuk menghadapi gerakan dan intervensi AS ini dengan segala kekuatan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *