Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Saudi Gelontorkan Bantuan Besar untuk Ukraina dan Turki, Tapi Abaikan Yaman dan Mesir

Saudi Gelontorkan Bantuan Besar untuk Ukraina dan Turki, Tapi Abaikan Yaman dan Mesir

POROS PERLAWANAN – Media-media mengabarkan bahwa Saudi berusaha mencari solusi untuk menghentikan perang di Ukraina. Media juga memberitakan bantuan finansial Riyadh untuk Ankara. Namun Saudi bersikap abai terhadap krisis di Yaman akibat perang dan kondisi finansial Mesir.

Dilansir al-Alam, outlet-outlet berita internasional mengabarkan bahwa Menlu Saudi, Faisal bin Farhan dalam lawatannya ke London berdialog dengan Menlu Inggris soal “upaya untuk mengatasi krisis Rusia-Ukraina”.

Hal yang perlu dicamkan adalah Saudi berusaha mengesankan dirinya “menentang perang dan cinta damai”. Saudi berniat menggunakan hartanya untuk menghentikan perang yang sudah berjalan selama setahun di Ukraina. Namun, Saudi sendiri terlibat dalam perang selama 8 tahun di Yaman. Negara ini melakukan agresi ke negara tetangga, Muslim, dan Arab-nya.

Hingga sekarang, Riyadh juga masih menolak mengabulkan permintaan untuk mengakhiri agresi, yang telah menimbulkan krisis kemanusiaan terbesar di era modern.

Bin Farhan perlu diingatkan bahwa melindungi nyawa dan darah saudara Muslim dan tetangga lebih penting daripada NATO dan semua negara Eropa. Islam mengajarkan bahwa perbuatan baik harus dimulai dari kerabat dan tetangga.

Rakyat Yaman terisolasi dari negara-negara dunia. Mereka selama bertahun-tahun hidup tanpa makanan, air, dan obat-obatan, serta bertahan hidup dengan hanya makan dedaunan. Setiap 10 menit seorang anak Yaman kehilangan nyawa karena kelaparan atau sakit.

Sangat mengherankan bahwa semua bencana ini tidak menyentuh perasaan Bin Farhan, yang malah melawat ke London untuk waktu yang tak diketahui demi menghentikan perang Ukraina.

Namun hal aneh bahwa tindakan ini dilakukan para petinggi Saudi. Sebab negara ini hanya mementingkan opini publik Eropa dan Barat, serta mengabaikan opini umum dalam negeri, Arab, dan Dunia Islam.

Sebagai contoh, Menkeu Muhammad al-Jadaan sebelum ini mengumumkan bahwa negaranya tidak akan memberikan bantuan finansial tanpa syarat ke negara mana pun. Dalihnya adalah mengikuti program IMF demi membuat kebijakan finansial ideal untuk negara.

Tentu yang pertama-tama dimaksud al-Jadaan adalah Mesir, yang tengah mengalami krisis ekonomi dan membutuhkan bantuan finansial segera. Ketidakpedulian terhadap negara-negara Muslim dan Arab ini tidak terbatas pada contoh ini saja dan masih ada banyak contoh lainnya.

Pada kenyataannya, kita melihat Bin Farhan mengumumkan bahwa Saudi memberikan bantuan senilai 400 juta Dolar tanpa syarat kepada Kiev.

Senin lalu, Saudi juga mengumumkan kesepakatan deposito senilai 5 miliar Dolar di Bank Pusat Turki demi menyelamatkan ekonomi negara tersebut, padahal kesepakatan ini tidak memenuhi satu pun syarat yang telah diumumkan al-Jadaan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *